TEMPO.CO, Pekalongan - Banjir yang melanda Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berangsur surut di sejumlah kelurahan, Rabu, 3 Februari 2016. Warga yang sebelumnya mengungsi di Masjid Al-Karomah, kini mulai pulang kembali ke rumah mereka masing-masing.
Sebelumnya, 184 warga yang berasal dari Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, mengungsi di masjid yang terletak di pinggir Jalan Pantura, Pekalongan, itu. Mereka terdiri atas balita, anak-anak, dan dewasa. Sejak subuh semua pengungsi sudah meninggalkan masjid dan membawa barang-barang mereka. "Tadi malam sudah ada yang pulang. Tapi subuh baru semuanya pulang," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Hengky Susilo Hadi, kepada Tempo, Rabu, 3 Februari 2016.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan memastikan genangan air di Kelurahan Tirto, yang sebelumnya mencapai satu meter, kini mulai surut. Akses jalan yang sebelumnya tidak bisa dilewati, kini sudah bisa dilalui sepeda motor maupun mobil. "Genangan masih ada, tapi warga masih bisa beraktivitas," katanya.
Dalam dua hari terakhir, Kota Pekalongan tidak diguyur hujan lebat sehingga volume genangan air menurun. Penyusutan debit air ini hanya terjadi di wilayah Pekalongan Barat. Wilayah lain, seperti Pekalongan Timur dan Utara, ketinggian air masih di atas 50 sentimeter. "Wilayah Utara dan Timur itu rob. Sekarang belum surut karena air laut masih pasang," ujarnya.
Badan penanggulangan mengatakan banjir yang terjadi sejak Senin dinihari ini menggenangi 10 ribu rumah di 14 kelurahan. Di antaranya Kelurahan Tirto, Pasirsari, Kramatsari, Tegalrejo, Bina Griya, Sopuro, Bumirejo, dan Podosugih di Kecamatan Pekalongan Barat. Di Kecamatan Pekalongan Utara banjir terjadi di Kelurahan Bandengan, Pabean, Panjang, dan Krapyak. Sedangkan di Pekalongan Timur di Kelurahan Baros. Sementara di Pekalongan Selatan banjir menggenang di Kelurahan Buaran.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ