TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan pihaknya akan melakukan pembinaan agama kepada eks anggota Gafatar ke keyakinan yang benar. "Jadi bagaimana masyarakat bisa mengerti, paham-paham yang dipahami adalah paham yang moderat," kata Lukman saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, pada Selasa 2 Februari 2016.
Ia melanjutkan nantinya yang melakukan pendekatan kepada masyarakat itu adalah penyuluh-penyuluh dari Kementerian Agama, beserta dengan ormas-ormas Islam. Pembinaan keagamaan kepada mereka, menurut Lukman butuh waktu dan proses yang tidak sebentar.
Lukman menjelaskan pembinaan yang dilakukan nantinya tidak bisa digeneralisir. Setidaknya ada tiga jenis masyarakat eks anggota Gafatar, yang pertama adalah mereka yang memiliki keyakinan sangat kuat terhadap paham ini.
Kedua adalah operator ideologi Gafatar ini, orang inilah yang menyebarluaskan paham ini, namun bukanlah seorang pemikir. Terakhir adalah pengikutnya, yang menurut Lukman hanyalah korban dari pengaruh pimpinan Gafatar. "Tentu pendekatan terhadap masing-masing kelompok ini berbeda," ujarnya.
Namun mengenai deradikalisasi, pemerintah juga masih menunggu keputusan Majelis Ulama Indonesia dalam hal konteks keagamaan organisasi ini. "Kalau sudah fatwa atau pandangan ulama, maka pemerintah bersama ormas Islam akan bergerak," ia menuturkan.
Ketika ditanyakan apakah nantinya Kementerian Agama akan mempertemukan perwakilan MUI dan eks Gafatar, Lukman menjawab masih melihat perkembangan ke depan. "Kami lihat nanti kelanjutannya nanti seperti apa, yang pasti proses hukum sedang berjalan."
DIKO OKTARA