Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ber-KTP Kalbar, Anggota Gafatar Minta Pulang ke Ketapang  

image-gnews
Sejumlah mantan anggota Gafatar berkumpul di tempat penampungan sementara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, 25 Januari 2016. Warga yang ditampung di asrama ini akan menjalani pendataan dan cek kesehatan. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah mantan anggota Gafatar berkumpul di tempat penampungan sementara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, 25 Januari 2016. Warga yang ditampung di asrama ini akan menjalani pendataan dan cek kesehatan. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Boyolali - Sebagian anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, yang mengaku sudah memiliki kartu identitas resmi sebagai penduduk Kalimantan Barat, meminta kepada pemerintah tidak dipulangkan ke daerah asalnya.

"Sebelum meninggalkan kampung halaman, kami sudah menyerahkan KTP (kartu tanda penduduk) dan KK (kartu keluarga) ke kantor kecamatan untuk syarat mengurus surat keterangan pindah (SKP) di kabupaten," kata Siti Aminah, 48 tahun, Selasa, 2 Februari 2016.

Aminah adalah anggota Gafatar asal Lampung yang dipulangkan dari Ketapang, Kalimantan Barat. Ibu tiga anak itu masuk rombongan 1.281 anggota Gafatar yang diangkut menggunakan Kapal Motor Dharma Fery dan tiba di Asrama Haji Donohudan sejak Kamis pekan lalu.

Berbekal SKP, Aminah dan suaminya berangkat ke Ketapang dengan biaya pribadi pada Oktober 2015. "Sampai di Kalimantan, kami langsung mengurus perubahan KTP dan KK menggunakan SKP dari Lampung. Prosesnya cepat," kata ibu yang meninggalkan tiga anaknya di Lampung itu.

Aminah mengaku paham cara mengurus pindah KTP karena banyak sanak saudaranya di Lampung yang sudah lebih dulu pindah ke Kalimantan. Aminah meninggalkan tiga anaknya di Lampung karena mereka sudah mapan dengan pekerjaannya.

"Rumah tidak saya jual, tapi sertifikatnya sudah saya atas namakan anak-anak," kata Aminah. Berpengalaman menjadi petani di kampung membuat Aminah dan suaminya cepat beradaptasi saat menggarap lahan seluas 40 hektare yang dibeli secara kolektif (bersama 84 keluarga lain) di Ketapang.

Menurut Aminah, lahan pertanian di Ketapang sangat subur. Dia membandingkan dengan buah semangka di Lampung dan Ketapang, selisih beratnya mencapai sekitar 4 kilogram. "Warga setempat kebanyakan bekerja di pertambangan. Mereka menyebut kami warga trans (transmigrasi) mandiri," kata Aminah.

Aminah mengaku tidak tahu alasan pemerintah melarangnya kembali ke Ketapang. "Kami sudah resmi jadi penduduk Ketapang. Kami tidak pernah melanggar hukum. Kenapa harus dipindahkan ke Jawa dan akan dipulangkan ke Lampung," kata Aminah, yang mengaku sudah habis modal Rp 185 juta dari hasil menjual sawah dan kebunnya di Lampung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat meninjau Asrama Haji Donohudan pada Ahad lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Jawa Tengah segera berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk memulangkan warga yang ber-KTP Kalimantan Barat.

Kepala Sub-Bidang Pemilu, Pendidikan, dan Budaya Politik Kesbangpol dan Linmas Jawa Tengah Haerudin mengatakan masih berupaya mengkonfirmasi tiga pemerintah provinsi agar menjemput ratusan warganya yang ditampung di Asrama Haji Donohudan sejak pekan lalu. Tiga provinsi itu adalah Kalimantan Barat, Lampung, dan Sumatera Utara.

"Dari Kalimantan Barat ada 346 orang, dari Lampung ada 166 orang, dari Sumatera Utara ada 126 orang. Mestinya mereka dijemput sejak Minggu lalu," kata Haerudin. Menurut salah satu pengikut Gafatar asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Zainudin, 346 orang yang ber-KTP Kalimantan Barat itu mayoritas pendatang.

Zainudin  sudah mengurus perpindahan KTP dari Simalungun ke Ketapang. Gara-gara Gafatar jadi sorotan, KTP baru miliknya ditahan sampai 3 bulan dan belum jadi.  Zainudin kini tidak memiliki KTP.

Sama dengan Aminah, Zainudin juga meminta dipulangkan ke Kalimantan Barat. "Saya bukan warga Simalungun lagi. KTP baru saya masih di Ketapang," kata Zainudin.

DINDA LEO LISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

24 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

40 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Kebakaran Hutan Gunung Merbabu, Masyarakat Lakukan Penyekatan

29 Oktober 2023

Api membakar lahan Gunung Merbabu terlihat dari Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 28 Oktober 2023. Titik awal kebakaran di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu itu bermula pada Jumat 27 Oktober sore di wilayah Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dan kini menjalar ke wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sementara itu relawan gabungan bersama TNI/Polri dan Pemadam Kebakaran terkendala proses pemadaman api karena medan yang berat serta kondisi perubahan angin yang tidak dapat diprediksi. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Kebakaran Hutan Gunung Merbabu, Masyarakat Lakukan Penyekatan

Kebakaran hutan melanda kawasan Gunung Merbabu, Jawa Tengah sejak dua hari terakhir dan masih belum padam.


Mengintip Kampung Edukasi di Kabupaten Boyolali

9 Juli 2023

Sejumlah pengunjung saat melihat-lihat alat-alat tradisional zaman nenek moyang di Museum mini Griya Kaweruh di Desa Kembangkuning, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah. Kamis, 6 Juli 2023. Foto: Pemkab Boyolali/Boyolali.go.id
Mengintip Kampung Edukasi di Kabupaten Boyolali

Kabupaten Boyolali di lereng Gunung Merbabu, meluncurkan program Kampung Edukasi Durensari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.


Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Panji Gumilang dan Ahmad Musadeq. ANTARA
Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?


Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Ahmad Musadeq (tengah) saat istirahat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 Maret 2008. Musadeq didakwa menodai agama Islam karena mengaku sebagai nabi melalui ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah. ANTARA/Ujang Zaelani
Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?


Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO
Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.


Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Wali Kota Tangerang Selatan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan dua Markas Koramil, Selasa 30 Mei 2023. Foto TEMPO/Muhammad Iqbal
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.