Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Kalimantan Selatan Eks Anggota Gafatar Enggan Pulang

Editor

Zed abidien

image-gnews
Satu keluarga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) turun dari bus yang menghantarkan mereka dari tempat penampungan asrama haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah menuju Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Total sebanyak 5 bus mengangkut mantan anggota Gafatar yang berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga
Satu keluarga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) turun dari bus yang menghantarkan mereka dari tempat penampungan asrama haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah menuju Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Total sebanyak 5 bus mengangkut mantan anggota Gafatar yang berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Banjarmasin - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menjemput sedikitnya sebelas warga Kalimantan Selatan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. Mereka ikut terangkut bersama rombongan eks anggota Gafatar asal Jawa Tengah.

“Mereka memiliki KTP Kalimantan Selatan,” kata Kepala Bidang Bantuan Sosial Dinas Sosial Kalimantan Selatan Iskandar yang kebetulan ikut menjemput ke Boyolali, Ahad, 31 Januari 2016.

Pemprov Jawa Tengah sebenarnya hanya mencatat sepuluh warga Kalimantan Selatan yang ikut terbawa ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Tapi, setelah Iskandar menelusuri lebih jauh, ada satu warga ber-KTP Kalimantan Selatan yang belum tercantum di daftar. Menurut dia, mereka sejatinya pendatang asal Klaten dan Kota Yogyakarta yang merantau ke beberapa daerah di Kalimantan Selatan, seperti Kabupaten Barito Kuala (1 jiwa), Tanah Laut (1 jiwa), Kota Banjarmasin (6 jiwa), dan Kota Banjarbaru (3 jiwa).

Dari keterangan yang ia himpun, pendatang asal Jawa ini mengadu nasib sekaligus tertarik ambil bagian dalam gerakan sosial yang digagas Gafatar. Setelah beberapa bulan di Kalimantan Selatan, ucap Iskandar, mereka melanjutkan hijrah ke Kalimantan Barat. “Mereka langsung bikin KTP Kalimantan Selatan dan ada yang sudah mengontrak rumah di sana. Mereka mayoritas enggak punya keluarga di Kalimantan Selatan. Cuma satu orang yang punya keluarga di Pelaihari (ibu kota Kabupaten Tanah Laut),” ujarnya.

Meski mengantongi KTP Kalimantan Selatan, Iskandar menegaskan, eks anggota Gafatar itu enggan kembali ke Kalimantan Selatan dengan alasan tidak punya keluarga. Selain itu, mereka tidak punya modal untuk membuka kembali usaha di sana. “Ada yang minta jualan bubur ayam saja, tapi di Klaten, sekalian berkumpul dengan keluarga. Memang asalnya Klaten,” ucapnya sambil tertawa.

Dari sebelas jiwa itu, enam di antaranya telah dijemput pihak keluarga di Klaten. Adapun sisanya masih menunggu koordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Yogyakarta. Iskandar siap memfasilitasi apabila mereka ingin kembali ke Kalimantan Selatan. Pihaknya tidak menemukan bidan Rooslyana Hermaria Situmorang, 37 tahun, yang dikabarkan ikut Gafatar ke Kalimantan Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rooslyana merupakan bidan di Puskesmas Hatungan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Keluarganya sempat melaporkan kehilangan Rooslyana kepada Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan pada Sabtu, 23 Januari lalu. “Kami belum menemukan bidan Rosi di Asrama Haji Boyolali,” tutur Iskandar.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kalimantan Selatan Muhammad Farhan mengaku masih mendata ulang warga Kalimantan Selatan eks anggota Gafatar yang terbawa ke Jawa Tengah. “Kami masih mendata. Ada tim yang ke Jawa Tengah.”

DIANANTA P. SUMEDI

33 Eks Gafatar Asal Mojokerto Dipulangkan ke... oleh tempovideochannel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Petugas mengevakuasi jenazah tersangka anggota sekte Kristen bernama Good News International Church di hutan Shakahola di wilayah Kilifi, Kenya, 22 April 2023. Anggota sekte Kristen itu percaya bahwa mereka akan pergi ke surga jika mereka mati kelaparan. REUTERS/Stringer
Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang


Film Jendela Seribu Sungai, Cerminan Kota Banjarmasin

5 Juli 2023

Film Jendela Seribu Sungai, Cerminan Kota Banjarmasin

Film itu sebagai cerminan Kota Banjarmasin bahwa anak-anak Seribu Sungai tak kalah hebat juga ramah terhadap penyandang disabilitas


Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Panji Gumilang dan Ahmad Musadeq. ANTARA
Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?


Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Ahmad Musadeq (tengah) saat istirahat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 Maret 2008. Musadeq didakwa menodai agama Islam karena mengaku sebagai nabi melalui ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah. ANTARA/Ujang Zaelani
Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?


Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO
Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.


10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

25 Juni 2023

Ketua MUI bidang Fatwa, Asrorun Ni'am memberikan keterangan pasca tragedi penembakan di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa, 2 Mei 2023.  TEMPO/Febri Angga Palguna
10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

MUI menetapkan 10 indikator untuk memberikan fatwa sesat, apakah Ponpes Al Zaytun masuk dalam kategorinya? Simak selengkapnya.


Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

23 Juni 2023

Foto dokumentasi salat Idul Fitri 1444 Hijirah yang diselenggarakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin di Ponpes Al-Zaytun Indramayu. Salah satu yang disorot adalah keberadaan seorang makmum perempuan di tengah saf pria dan adanya dua orang makmum di samping imam. Instagram/Kepanitiaan Al-Zaytun
Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

Kemenag buka suara soal kontroversi Ponpes Al Zaytun. Pihaknya menyebut bakal bekukan jika terbukti sesat dan bantah bantuan miliaran.


Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

23 Juni 2023

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu didemo massa, Kamis 15 Juni 2023.
Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

Pondok pesantren di Indramayu, Al Zaytun, dituding menyebarkan ajaran sesat hingga berujung demonstrasi penolakan dari masyarakat setempat.


MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

21 Juni 2023

Foto dokumentasi rangkaian kegiatan salat Idul Fitri 1444 Hijirah yang diselenggarakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin di Ponpes Al-Zaytun Indramayu. Netizen berharap MUI dan pondok pesantren tersebut akan memberikan penjelasan. Instagram/Kepanitiaan Al-Zaytun
MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

Pada 2002, MUI sebenarnya telah mengkaji sejumlah kontroversi Ponpes Al Zaytun, Indramayu, ini.


Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

14 Mei 2023

Pakar forensik dan detektif pembunuhan dari Direktorat Investigasi Kriminal (DCI), menemukan jenazah yang diduga pengikut sekte Kristen bernama Good News International Church,  di hutan Shakahola, Kilifi, Kenya 11 Mei 2023. REUTERS/Stringer
Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

Sebanyak 22 mayat anggota kelompok aliran sesat kultus hari kiamat ditemukan di kawasan hutan Shakahola, Kenya, Sabtu, 13 Mei 2023.