TEMPO.CO, Bawean - Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan meresmikan bandar udara Harun Thohir, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur hari ini. Sebelumnya, bandara yang terletak di desa Tanjung Ori, Kecamatan Tambak itu telah melakukan penerbangan uji coba pada Rabu, 27 Januari 2016. Penerbangan perdananya digelar pada Kamis, 28 Januari 2016.
"Dengan adanya bandara ini, diharapkan kegiatan ekonomi masyarakat Bawean mengalami pertumbuhan," kata Jonan dalam sambutannya di Bawean, Sabtu, 30 Januari 2016. Dengan begitu, mereka mendapatkan alternatif transportasi selain kapal laut.
Bandara Harun Thohir memiliki panjang landas pacu 930 meter dan lebar 23 meter. Dibangun sejak tahun 2006, Kementerian Perhubungan memberikannya subsidi sebesar Rp 12 miliar selama setahun.
Jonan mengungkapkan, pihaknya mendorong agar bandara tersebut memperpanjang landas pacu menjadi 1.400 meter. Tujuannya agar pesawat terbang dengan kapasitas penumpang lebih besar dapat mendarat. "Dengan landas pacu 1.400 meter, pesawat yang mendarat akan lebih besar, bisa muat 50 orang. Jadi harga tiket lebih terjangkau lagi," ujarnya.
Selain itu, pihaknya berjanji mencari tambahan alokasi anggaran agar jumlah penerbangan perintis dapat ditambah. "Nanti saya carikan alokasi anggaran biar bisa terbang seminggu 3 kali ke Bawean. Asalkan tanahnya disediakan pemerintah daerah," tutur Jonan.
Tak hanya Bawean, Jonan memproyeksikan peningkatan kapasitas bandar udara di pulau Kangean, kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Ia berharap adanya rute penerbangan perintis dari Bawean ke Sumenep, dan sebaliknya. "Jadi kalau mau ke Sumenep tidak perlu ke Surabaya dulu naik mobil. Setelah ini pulau Kangean."
Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang mendampingi Menteri Jonan, menjanjikan bantuan untuk penambahan runway dalam waktu dekat. Ia menginginkan agar keberadaan Bandara Harun Thohir meningkatkan pariwisata Bawean."Bawean ini Bali-nya jatim. Indah sekali."
PT Airfast Indonesia menjadi operator untuk rute penerbangan Bandara Juanda-Bandara Harun Thohir. Pesawat Twin Otter DHC-6 series 300 mengangkut maksimal 15 penumpang setiap Selasa dan Kamis dalam sepekan.
Melalui skema subsidi selama setahun, tarif sekali perjalanan menuju Bandara Harun Thohir dari Bandara Juanda ditetapkan sebesar Rp 302.200. Sedangkan sebaliknya sebesar Rp 244.200. Tarif tersebut sudah termasuk komponen PPN 10 persen, iuran wajib pesawat udara (IWPU), dan tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U).
ARTIKA RACHMI FARMITA