Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Gafatar Samarinda Dipulangkan Hari Ini

Editor

Zed abidien

image-gnews
Anak dari warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dievakuasi turun dari KRI Teluk Bone 511 saat merapat di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, 28 Januari 2016. Pemerintah telah meminjam dua tempat, yakni Wisma Haji Pondok Gede dan Taman Wiladhatika Cibubur untuk menampung sementara eks anggota Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan Barat. Mereka akan ditampung di kedua tempat tersebut selama tiga hari. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Anak dari warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dievakuasi turun dari KRI Teluk Bone 511 saat merapat di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, 28 Januari 2016. Pemerintah telah meminjam dua tempat, yakni Wisma Haji Pondok Gede dan Taman Wiladhatika Cibubur untuk menampung sementara eks anggota Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan Barat. Mereka akan ditampung di kedua tempat tersebut selama tiga hari. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Samarinda - Sebanyak 109 orang eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang kini berada di Kelurahan Tanah Merah, Kota Samarinda, Kalimantan Timur hari ini dipulangkan ke daerah asalnya. Warga ini dipulangkan ke tiga tujuan yakni, Jakarta, Semarang dan Makassar lewat Bandara Sepinggan dan Pelabuhan Semayang Balikpapan.

“Pagi ini kami pulangkan seluruhnya eks Gafatar yang bermukim di Samarinda,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Samarinda, Syahhruddin saat ditemui di Balikpapan, Sabtu 30 Januari 2016.

Syahhruddin mengungkapkan eks Gafatar ini sudah enam bulan bermukim di Tana Merah Kecamatan Samarinda Utara dengan bercocok tanam di wilayah tersebut. Mereka datang secara bergelombang menguasai secara resmi kawasan yang berada di perbatasan Samarinda ini. “Bertanam padi, jagung, singkong hingga buah naga,” ungkapnya.

Kawasan eks Gafatar ini, lanjut Syahhruddin terbilang terisolir dari wilayah Samarinda lainnya. Kawasannya memang minim sarana prasarana, seperti fasilitas umum seperti jalanan, sekolah dan tempat ibadah. “Dari lokasi jalan raya harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer untuk mencapai wilayah ini,” ujarnya.

Provinsi Kalimantan Timur memutuskan agar seluruh warga eks Gafatar ini dipulangkan ke daerah asalnya masing masing. Warga eks Gafatar ini akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya di Jakarta, Semarang dan Makassar. “Kami kumpulkan seluruhnya di asrama   Embarkasi Haji Balikpapan dan masing masing dipulangkan menggunakan pesawat dan kapal laut,” ungkapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemkot Samarida memberlakukan perlakukan ketat pengamanan dengan mengandeng unsur TNI/Polri hingga tiba ke lokasi asal. Pengawalan ketat dilaksanakan sejak keberangkatan dari Samarinda – Embarkasi Haji Balikpapan – Bandara Sepinggan – Pelabuhan Semayang hingga daerah asal. “Kami tidak ingin kecolongan saja,” tegasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupten Kutai Kartanegara sudah memulangkan sebanyak 235 eks Gafatar Karang Jaya, Kecamatan Samboja dari wilayah Kaltim. Seluruhnya eks Gafatar ini dipulangkan menumpang transportasi laut dengan tujuan Makassar.

Hingga kini, eks Gafatar di Kaltim masih koopeatif dengan bersedia dipulangkan ke daerah asalnya. Pemkab Kukar mendata setidaknya ada 400 warga eks Gafatar tersebar di sejumlah area pedalaman kabupaten terkaya Indonesia. yakni Kota Bangun, Tenggarong, Sembulu dan Samboja.

SG WIBISONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Petugas mengevakuasi jenazah tersangka anggota sekte Kristen bernama Good News International Church di hutan Shakahola di wilayah Kilifi, Kenya, 22 April 2023. Anggota sekte Kristen itu percaya bahwa mereka akan pergi ke surga jika mereka mati kelaparan. REUTERS/Stringer
Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang


Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

31 Oktober 2023

Petugas gabungan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, memadamkan karhutla di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam pada 31 Juli 2023. (ANTARA/HO Pusdalops BPBD Kabupaten PPU)
Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 462 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga semua pihak diminta waspada.


Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Panji Gumilang dan Ahmad Musadeq. ANTARA
Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?


Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Ahmad Musadeq (tengah) saat istirahat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 Maret 2008. Musadeq didakwa menodai agama Islam karena mengaku sebagai nabi melalui ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah. ANTARA/Ujang Zaelani
Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?


Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO
Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.


10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

25 Juni 2023

Ketua MUI bidang Fatwa, Asrorun Ni'am memberikan keterangan pasca tragedi penembakan di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa, 2 Mei 2023.  TEMPO/Febri Angga Palguna
10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

MUI menetapkan 10 indikator untuk memberikan fatwa sesat, apakah Ponpes Al Zaytun masuk dalam kategorinya? Simak selengkapnya.


Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

23 Juni 2023

Foto dokumentasi salat Idul Fitri 1444 Hijirah yang diselenggarakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin di Ponpes Al-Zaytun Indramayu. Salah satu yang disorot adalah keberadaan seorang makmum perempuan di tengah saf pria dan adanya dua orang makmum di samping imam. Instagram/Kepanitiaan Al-Zaytun
Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

Kemenag buka suara soal kontroversi Ponpes Al Zaytun. Pihaknya menyebut bakal bekukan jika terbukti sesat dan bantah bantuan miliaran.


Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

23 Juni 2023

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu didemo massa, Kamis 15 Juni 2023.
Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

Pondok pesantren di Indramayu, Al Zaytun, dituding menyebarkan ajaran sesat hingga berujung demonstrasi penolakan dari masyarakat setempat.


MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

21 Juni 2023

Foto dokumentasi rangkaian kegiatan salat Idul Fitri 1444 Hijirah yang diselenggarakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin di Ponpes Al-Zaytun Indramayu. Netizen berharap MUI dan pondok pesantren tersebut akan memberikan penjelasan. Instagram/Kepanitiaan Al-Zaytun
MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

Pada 2002, MUI sebenarnya telah mengkaji sejumlah kontroversi Ponpes Al Zaytun, Indramayu, ini.


5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

7 Juni 2023

Amplang ikan, camilan gurih dari Balikpapan. Berbahan ikan pipih alias ikan belida, ditambah telur dan tepung. (TEMPO/Rita Nariswari)
5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

Makanan khas kawasan Kota Samarinda merupakan perpaduan cita rasa Indonesia dan budaya lokal yang kaya.