TEMPO.CO, Bangkalan-Setelah disorot karena jarang masuk kantor, Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad akhirnya menampakkan diri. Sejak Senin, 25 Januari 2016, anak bekas bupati Fuad Amin Imron itu langsung memimpin rapat koordinasi dengan Wakil Bupati Mondir Rofi'i, Sekreteris Daerah Eddy Moeljono dan seluruh kepala dinas.
"Tidak ada wartawan yang tahu bahwa bupati sudah masuk kantor, ini bukti foto rapatnya," kata Sekretaris Kabupaten Bangkalan Eddy Moeljono sambil menunjukkan foto di telepon genggamnya, Jumat, 29 Januari 2016.
Baca Juga:
Foto bupati memimpin rapat dengan angle pengambilan gambar berbeda juga diperlihatkan juga oleh Kepala Bagian Hukum Joko Supriono. Kata Joko, sebelum memimpin rapat, bupati menghadiri upacara di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Bangkalan. "Rakor antara lain membahas LKPJ dan pelaksanaan Pilkades," ujar dia.
Menurut Joko, fakta itu membuktikan bahwa pemberitaan bupati bolos kerja oleh media dalam sejak sepekan terakhir tidak berdasar. Lagi pula, kata dia, saat bekerja kepala daerah memiliki dua kantor, yaitu di gedung pemerintah kabupaten dan di pendapa atau rumah dinas. "Meski tidak ngantor, tapi bupati tetap menjalankan tugasnya di rumah dinas," katanya.
Joko menambahkan selama Makmun tidak datang ke kantor, para pejabat bisa menemuinya di rumah dinas yang terletak di sebelah timur alun-alun Kota Bangkalan. "Kami (pejabat) kalau ada perlu dengan bupati ya datang ke rumah dinasnya," ucap Joko.
Namun menurut seorang pejabat yang juga hadir dalam rapat koordinasi di Aula Diponegoro Senin lalu, kondisi Bupati Makmun kurang fit. "Agak pucat wajahnya dan matanya cekung, kurang sehat kayaknya," kata pejabat tersebut.
Sebelumnya, kabar sakitnya Bupati Bangkalan disampaikan pamannya, Latif Amin Imron, yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan. Namun Latif enggan menjelaskan sakit yang diderita bupati.
Latif juga membantah berita yang menyebutkan bupati tidak masuk kantor selama 2,5 bulan. Itu artinya bupati sejak tidak bekerja sejak awal November 2015. Sementara, Latif punya bukti bahwa pada 30 November 2015 bupati masih menghadiri sidang paripurna membahas anggaran di aula DPRD. "Awal Desember dia masih bertemu dengan Ketua Pengadilan Negeri Bangkalan," tutur dia.
Meski telah aktif lagi namun DPRD Bangkalan tetap akan memanggil bupati untuk mengklarifikasi penyebab dia jarang masuk kantor. "Tunggu 2 Februari, kita akan ambil sikap, bupati juga kami undang," kata dia singkat.
MUSTHOFA BISRI