Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Sebab Hujan Es Muncul di Sleman dan Magelang?  

image-gnews
Ilustrasi hujan. REUTERS/Zoran Milich
Ilustrasi hujan. REUTERS/Zoran Milich
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya fenomena hujan es, seperti yang terjadi di Kabupaten Sleman, DIY, dan Magelang, Jawa Tengah, Senin sore, 25 Januari 2016.

"Potensi hujan es ini masih memungkinkan terjadi kembali karena konsentrasi awan Cumulonimbus," ujar Koordinator Operasional Pos Klimatologi BMKG Yogyakarta, Joko Budiono, Selasa, 26 Januari 2016. 

BMKG menuturkan, berdasarkan informasi petugas di Kabupaten Magelang, hujan es disertai angin yang terjadi di Kecamatan Dukun dan Kecamatan Srumbung mengakibatkan beberapa pohon tumbang menutup akses jalan serta menimpa rumah warga. Beberapa atap rumah warga berhamburan di Kecamatan Dukum, yakni di Desa Ngargomulyo, Desa Kalibening, Desa Ngargosoko, dan Desa Tegalrandu. "Hujan es juga terjadi di Wonokerto, Sleman, dan sekitar lereng Merapi," ujar Joko. 

Komandan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Daerah DIY Pristiawan mendata hujan yang membawa butiran es sekitar pukul 14.30 WIB pada Senin, 25 Januari 2016, yang menerjang Kabupaten Sleman sisi utara dan timur, tepatnya di Kecamatan Turi.

Dampak yang ditimbulkan, antara lain, di Kecamatan Turi, setidaknya tiga desa terdampak. Di sana ada 32 lokasi titik pohon tumbang. Sedangkan bangunan rusak ringan ada 15 unit, rusak sedang lima unit, dan rusak berat satu unit. Di Turi, warga terdampak ada 13 keluarga, tapi tak ada korban luka. Kerusakan yang dihimpun di Turi meliputi kabel listrik PLN, kandang ternak di lima lokasi, rusak atap genteng di tujuh titik, rusak atap asbes satu titik. Sementara itu di Kecamatan Tempel, hujan lebat disertai butiran es terjadi di dua desa dengan dua lokasi pohon tumbang dan kerusakan nol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Kecamatan Pakem, Sleman, hujan lebat menyerang satu desa dan membuat tiga bangunan rusak ringan. "Hujan Senin kemarin juga menumbangkan pohon di enam titik Kecamatan Sleman, Ngaglik, dan Prambanan," ujar Pristiawan. Di Kecamatan Prambanan, dilaporkan satu orang syok dan harus rawat jalan di RSUD Prambanan setelah hujan lebat disertai es terjadi.

BMKG menyebut, fenomena hujan es terjadi karena awan Cumulonimbus. Awan ini merupakan awan yang pertumbuhannya vertikal atau puncak awannya tinggi sehingga bagian atas awan mempunyai suhu minus yang berakibat kandungan air berwujud kristal es. "Es ini bisa jatuh karena terpental oleh petir atau karena faktor angin (golakan) turbulensi yang terjadi di awan itu," ujar Koordinator Operasional Pos Klimatologi BMKG Yogyakarta, Joko Budiono.

Joko menuturkan potensi berulangnya hujan es ini masih tinggi karena masih kategori musim hujan. Potensi awan CB masih ada, terutama di siang hingga sore hari. "Perlu ditingkatkan kewaspadaan masyarakat, terutama di akhir Januari hingga Februari, karena akan memasuki puncak musim hujan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

6 jam lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

11 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

11 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

14 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

15 jam lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

16 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

17 jam lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

1 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal


Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

1 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai perairan. Kecepatan angin tertinggi terpantau di daerah Jawa hingga Sumba.