Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru yang Gabung Gafatar Boleh Mengajar Kembali

image-gnews
Petugas mendata sejumlah keluarga  eks-Gafatar asal Jabodetabek di Dinas Sosial
Petugas mendata sejumlah keluarga eks-Gafatar asal Jabodetabek di Dinas Sosial "Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2", Cipayung, Jakarta, 23 Januari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Lamongan - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, masih berharap satu pegawainya yang diduga telah bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mau kembali. Suudi, nama si pegawai, telah mangkir dari pekerjaannya sebagai guru di tingkat SMA sebelum kemudian diketahui pergi ke Kalimantan pada 3 November 2015 lalu.

Sejauh ini tidak didapati nama Suudi maupun anggota keluarganya dalam daftar warga yang telah dipulangkan dari Mempawah, Kalimantan Barat. Ada enam orang asal daerah ini yang sudah dipulangkan.  (Baca: Curhat Eks Gafatar Soal Permukiman Dibakar di Kalimantan)

“Kami berharap, dia (Suudi) bisa balik lagi,” kata juru bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Sugeng Widodo, Selasa 26 Januari 2016. Sugeng menyatakan kalau Suudi masih tercatat sebagai pegawai negeri sipil.

Pernyataan senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Bambang Kustiono. Sekalipun yang bersangkutan sudah pantas direkomendasikan untuk dipecat karena dianggap telah tidak aktif selama lebih dari 46 hari. "Tentu kami akan cari pertimbangan lain," Suudi berujar.

Bambang mengungkapkan telah menerima laporan atas kinerja dari Suudi dari sekolah tempatnya mengajar, SMAN Karang Binangun. Di sekolah itu Suudi sejatinya berperan sebagai guru bahasa Inggris. (Baca juga: Eks Gafatar Minta Kasus Pembakaran Permukiman Diusut)

Suudi hijrah mengajak isterinya, Nur Aisyah, dan lima anaknya. Mereka diduga bergabung dengan Gafatar setelah kepolisian menerima laporan pengaduan dari kerabat keluarga itu.

Kepolisian bersama aparat desa lalu menggeledah rumah kontrakan Suudi di Dusun Keset, Desa Sidorejo, Kecamatan Deket. Mereka lalu menemukan beberapa dokumen organisasi Gafatar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

SUJATMIKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kabupaten Lamongan Mengakselarasi Pencapaian Visi Misi Indonesia 2045

17 Oktober 2023

Kabupaten Lamongan Mengakselarasi Pencapaian Visi Misi Indonesia 2045

Pemerintah Kabupaten Lamongan mendorong akselerasi pencapaian Visi Indonesia 2045 dan Visi Pembangunan Kabupaten Lamongan.


Festival Keleman Ungkit Perekonomian Masyarakat

16 September 2023

Festival Keleman Ungkit Perekonomian Masyarakat

Festival dapat mendorong perekomian dan penarik wisatawan.


Lamongan Terima 2 Penghargaan Nirwasitha Tantra 2022

31 Agustus 2023

Lamongan Terima 2 Penghargaan Nirwasitha Tantra 2022

Kabupaten Lamongan dianugerahi penghargaan Green Leadhership atau Nirwasitha Tantra tahun 2022 pada 2 kategori sekaligus


Bupati Lamongan Tokoh Penggerak Enterpreneur

31 Agustus 2023

Bupati Lamongan Tokoh Penggerak Enterpreneur

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi kembali dianugerahi penghargaan, kali ini penghargaan yang diterima ialah sebagai penggerak entrepreneur berbasis UMKM pada Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2023.


Lamongan Raih Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian 2023

14 Agustus 2023

Lamongan Raih Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian 2023

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi berkomitmen dalam pakta integritas untuk menambah luas tanam di Kabupaten Lamongan hingga 2 ribu Ha.


Festival Difabel Megilan, Bukti Lamongan yang Inklusif dan Ramah Penyandang Disabilitas

25 Juli 2023

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi membuka acara Festival Difabel Megilan pada Selasa, 25 Juli 2023 di Pendopo Lokatantra. Festival ini menjadi ajang silaturahmi, sarana unjuk prestasi, sekaligus momentum merayakan terobosan-terobosan aksesibilitas untuk penyandang disabilitas. TEMPO | Rini K
Festival Difabel Megilan, Bukti Lamongan yang Inklusif dan Ramah Penyandang Disabilitas

Pemerintah Kabupaten Lamongan membuka akses bagi difabel untuk mengembangkan potensi mereka dan memenuhi hak-haknya.


Bupati Lamongan Terima Penghargaan Pembina Koperasi Andalan

13 Juli 2023

Bupati Lamongan Terima Penghargaan Pembina Koperasi Andalan

Penghargaan tersebut menjadi motivasi seluruh instansi pemerintah daerah dan insan koperasi.


Sebelas Program Prioritas, Upaya Wujudkan Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan

28 Juni 2023

Foto dok. Lamongankab.go.id
Sebelas Program Prioritas, Upaya Wujudkan Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan

Daya tarik Kabupaten Lamongan bersumber dari ragam wisata baik religi, heritage, alam, buatan, kuliner, maupun budaya.


Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Panji Gumilang dan Ahmad Musadeq. ANTARA
Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?


Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Ahmad Musadeq (tengah) saat istirahat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 Maret 2008. Musadeq didakwa menodai agama Islam karena mengaku sebagai nabi melalui ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah. ANTARA/Ujang Zaelani
Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?