Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Investor Bersaing Kelola TPS Nambo

image-gnews
Sri Wahyuni, pengelola unit Bank Sampah Hijau Lestari bersama petugas pengangkut di RW 06 Sekeloa Kota Bandung. TEMPO/Anwar Siswadi
Sri Wahyuni, pengelola unit Bank Sampah Hijau Lestari bersama petugas pengangkut di RW 06 Sekeloa Kota Bandung. TEMPO/Anwar Siswadi
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, sisa dua peserta tender dalam proses lelang investasi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Sampah Regional Nambo untuk kawasan Bogor-Bogor-Depok. “Tendernya sudah di titik akhir,” kata dia di Bandung, Senin, 25 Januari 2016.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, keduanya merupakan perusahaan dalam negeri yang bermitra dengan perusahaan asing. “Kalau ini jadi dan selesai, ini akan menjadi pengolahan sampah moderen pertama,” kata dia.

Menurut Aher, dalam proses akhir ini pihaknya menginginkan siapa pun yang terpilih bisa langsung mengerjakan pembangunan fasilitas TPPAS Nambo. “Makanya kami minta bantuan berbagai pihak untuk menjamin tender ini tidak ada masalah apa-apa. Kami sudah berusaha transparan sejak awal,” kata dia.

Aher mengatakan, proses administrasi peserta lelang itu sudah lengkap. Keduanya dinilai punya kelebihan masing-masing. Seluruhnya ada 19 perserta lelang investasi TPPAS Nambo. Hanya tiga peserta yang memenuhi persayartan pra kualifikasi lelang, dan kini mengerucut sisa dua peserta.

Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat Bambang Riyanto membenarkan saat ini pokja panitia lelang tengah berkonsultasi dengan sejumlah pihak untuk memutuskan pemenang tender. “Mereka berkonsultasi ke LKPP, serta advisor dari Bappenas dan pakar,” kata dia di Bandung, Senin, 25 Januari 2015.

Bambang enggan membeberkan dua perusahaan yang tengah ditimbang dipilih salah satunya sebagai pemenang lelang investasi untuk menggarap proyek TPPAS Nambo dengan alasan proses tender itu dikerjakan oleh pokja tersendiri. “Semuanya ada tiga yang lolos pra kualifikasi. Ketiganya perusahaan Indonesia kosnsorsium dengan perusahaan di luar negeri yang punya pengalaman di bidang persampahan. Yang saya dengar ada yang dari Australia, Korea, dan Turki,” kata dia.

Menurut Bambang, keputusan pemenang tender kemungkinan akan diumumkan paling telat bulan depan. “Awal Februari mudah-mudahan sudah ada keputusan, bergeser dari target awal pada Januari ini,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bambang mengatakan, siapapun pemenang tender itu bakal diberi waktu sekitar dua bulanan untuk menyiapkan konsorsium baru menggandengn PT Jasa Sarana, Badan Usaha Milik Daerah yang sahamnya punya pemerintah Jawa Barat. “PT Jasa Sarana itu sebagai standing partner, dengan siapapun pemenangnya,” kata dia. PT Jasa Sarana yang akan diwakili salah satu anak perusahaannya itu mendapat poris saham 20 persen dalam konrsium.

Bambang optimistis, pemenang tender langsung bisa mengeksekusi pembangunan TPPAS Nambo. Dia beralasan, seluruh peserta lelang sudah diperiksa kemampuan pembiayannya, sekaligus telah mengantungi bank garansi untuk menggarap pembangunan TPPAS Nambo yang diperkirakan menghabiskan dana Rp 600 miliar.

Dia mengaku, untuk memastikan pengolahan sampah moderen ini gagal, pemerintah provinsi sudah menyiapkan pengaman seandaianya pengelola TPPAS Nambo wan prestasi. Salah satunya dengan menyiapkan fasilitas pengolahah sampah di tempat yang sama dengan teknologi Sanitary Landfill.

Pengolahan sampah Sanitary Landfill ini disiapkan untuk menampung residu pemrosesan sampah yang diperkirakan hanya 10 persen sampah yang diolah. “Itu yang mengelola pemprov. Kalua terjadi apa-apa pemprov bisa langsung jalan, kita pindah ke sana. Pasukan kita siap di lapangan,” kata Bambang.

Nambo dirancang mengolah sedikitnya 1.500 ton sampah sehari dengan teknologi Mechanical Biological Treatment (MBT), yang menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) untuk sampah kawasan Bogor-Bogor-Depok. TPPAS Nambo berada di Desa Nambo dan Desa Lulut Kecamatan Kelapanunggak Kabuapten Bogor, menempati lahan seluas 55 hektare. Rincinya, 40 hektare lahan hutan yang dikelola Perhutani Regional Jawa Barat-Banten dan sisanya tanah milik Kabupaten Bogor

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

16 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

27 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

40 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

41 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

43 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.


Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

43 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir.


Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

50 hari lalu

Pejalan kaki melintas di antara kabel fiber optik yang berada di jalur pedestrian, kawasan Kramat Raya, Jakarta, Senin, 11 November 2019. ANTARA
Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk menertibkan kabel fiber optik.


4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

56 hari lalu

Kampung Buyut Cipageran. Instagram
4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

Secara geografis, kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Kota Cimahi menawarkan beragam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.