TEMPO.CO, Semarang - Sebanyak 42 orang dari 351 bekas anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dipulangkan dari Pontianak, Kalimantan Barat, melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, dinyatakan sakit. Mereka tiba pada Senin, 25 Januari 2016, sekitar pukul 01.00 WIB menggunakan Kapal Republik Indonesia Gilimanuk.
"Dari 351 penumpang, pukul 01.00 WIB turun dari kapal sebanyak 3 orang. Salah satu di antaranya dievakuasi ke Rumah Sakit Kariadi Semarang karena demam dan dehidrasi," kata kapten KRI Gilimanuk Mayor Antonius saat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas.
Menurut dia, terdapat 42 orang eks anggota Gafatar sudah dalam kondisi sakit di atas kapal sehingga dirawat selama perjalanan. "Yang sakit itu terdiri atas 28 dewasa dan 14 anak," kata Antonius.
Tiba di Tanjung Emas, ratusan bekas anggota Gafatar itu langsung mendapat layanan pemeriksaan medis. Tim penjemput mengutamakan pemeriksaan terhadap penumpang yang membawa anak-anak.
Selain layanan medis, mantan anggota Gafatar didata secara administrasi. Berdasarkan pantauan Tempo, mereka kelihatan kelelahan ketika tim penjemput memberikan makanan dan minuman.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmikomiko mengatakan penanganan mantan anggota Gafatar di Tanjung Emas hanya sebagai awal. "Prinsipnya pemerintah melayani dengan sebaik-baiknya," kata Heru.
Ia menjelaskan pemerintah tetap memantau saat mereka ditempatkan di penampungan Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. "Kami menggunakan pendekatan kemanusiaan. Yang kita harapkan untuk kembali ke tempat masing-masing," kata Heru.
EDI FAISOL