TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Bali, Aburizal Bakrie, mengajak kubu Agung Laksono menghadiri rapat pimpinan nasional, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center. "Pak Agung tuh suruh ikutlah. Pemerintah kan sudah mau kemari, kok masih ribut aja," katanya di lokasi rapimnas pada Ahad, 24 Januari 2016.
Menurut Aburizal, kubunya telah mengundang kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol untuk datang ke rapimnas. Tapi datang-tidaknya kubu Agung ke rapimnas merupakan hak mereka sepenuhnya. "Tapi saya, Pak Agung, dan Pak Jusuf Kalla telah sepakat mempersiapkan suatu rapimnas. Dan sudah diparaf," ujar pria yang akrab disapa Ical ini.
Dalam kesepakatan yang telah diambil pada 18 Desember 2015, rapimnas-lah yang berhak menentukan terselenggaranya musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Pelaksanaan munaslub diambil berdasarkan usul dari dua pertiga Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar. "Di rapimnas ini, seluruh DPD provinsi hadir," tuturnya.
Disepakati pula munaslub akan dilaksanakan DPP Partai Golkar, seperti yang tercantum dalam AD/ART. Saat ditanya soal dukungan DPD I terhadap digelarnya munaslub, Ical mengaku tidak tahu-menahu. "Yang pasti, rapimnas ini akan menelurkan suatu keputusan-keputusan yang mungkin sesuai dengan arahan saya, yaitu adanya munaslub," tuturnya.
Tadi malam, Rapimnas Partai Golkar resmi dibuka. Forum pimpinan Golkar yang digelar di Jakarta Convention Center pada 23-25 Januari itu dihadiri tak kurang dari 2.000 politikus Golkar dari berbagai tingkat kepengurusan.
Dalam pembukaan rapimnas tadi malam, Aburizal menilai munaslub penting digelar. Dia pun mengusulkan agar munaslub digelar sebelum Juni 2016.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Bali, Idrus Marham, mengatakan rapimnas itu diselenggarakan sebagai bentuk ikhtiar menuju rekonsiliasi menyeluruh. Opsi penyelesaian konflik pengurus Golkar melalui munaslub juga akan dibahas dalam forum ini.
ANGELINA ANJAR SAWITRI