TEMPO.CO, Pontianak - Pos kesehatan di Markas Perbekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjungpura merujuk tiga perempuan eks anggota Gafatar ke Rumah Sakit TK II Kartika Husada, Pontianak, karena mereka akan melahirkan. "Ada tiga perempuan yang kami rujuk, dua di antaranya sudah diinfus,” kata Lettu CKM dr Arief, dokter RS TK II Kartika Husada, yang berada di pos kesehatan, Minggu dinihari, 24 Januari 2016.
Saat eks anggota Gafatar bersitegang dengan aparat lantaran menolak dipulangkan ke daerah asal, ternyata beberapa ibu hamil di penampungan eks anggota Gafatar tersebut mengalami kontraksi. Arief berujar, ibu hamil itu akan menjalani perawatan di rumah sakit yang peralatannya lebih lengkap.
Lebih jauh, Arief menuturkan para ibu hamil butuh pengawasan intensif, meskipun itu bukan kehamilan pertama yang dialami mereka. “Takutnya tiba-tiba melahirkan,” ucapnya.
Atas rujukan dokter pos kesehatan penampungan eks anggota Gafatar di Bekangdam, akhirnya keluarga ibu hamil tersebut batal dipulangkan ke daerahnya. Mereka akan dipulangkan begitu kondisi kesehatan ibu hamil itu membaik.
Hingga hari ketiga pos kesehatan tersebut dibentuk, terdata 390 orang yang telah mendapatkan pengobatan. “Rata-rata keluhannya penyakit kulit, gangguan pencernaan, dan ISPA,” kata Arief.
Tak hanya itu, sehari sebelumnya, pos kesehatan telah merujuk seorang ibu hamil 3 bulan yang mengalami pendarahan. Tindakan pembakaran permukiman yang dilakukan masyarakat Mempawah agaknya membawa syok bagi warga tersebut. “Kehamilannya tidak bisa dipertahankan. Namun malamnya dia kembali lagi ke komunitasnya,” ucap Arief.
ASEANTY PAHLEVI