TEMPO.CO, Surabaya – Anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Surabaya menggelar Operasi Wayang Polisi (OWP) untuk menghibur puluhan anak eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang berada di penampungan Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur di Jalan Margorejo Nomor 74, Sabtu, 23 Januari 2016.
Acara itu diawali dengan menyanyi bersama dan tebak-tebakan. Anak eks anggota Gafatar yang bisa menjawabnya akan mendapatkan hadiah alat tulis. Acara yang berlangsung seru itu dipandu langsung oleh Bintara Unit Dikyasa Satlantas Polrestabes Surabaya Aiptu Muhammad Rikza Firmansyah.
Bahkan, saat itu, Rikza juga mengajak anak-anak senam dan bernyanyi mars Polantas serta tebak-tebakan rambu-rambu lalu lintas. Ternyata, banyak dari anak-anak itu pintar dan tahu jawabannya.
Menurut Firman—sapaan Aiptu Muhammad Rikza Firmansyah—kegiatan ini sebenarnya rutin dilakukan timnya, termasuk dia, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Surabaya untuk menggelar OWP di beberapa sekolah Surabaya.
“Karena kami diminta menghibur anak-anak ini, kami laksanakan dengan menggelar OWP,” ujarnya setelah menggelar OWP di lokasi penampungan.
Hiburan ini, kata dia, sangat penting dilakukan untuk mengembalikan kondisi psikis anak-anak yang sejak beberapa hari lalu tertekan.
Dalam kesempatan kali ini, Firman mengaku ada perbedaan soal penampilan OWP itu karena kondisinya saat ini bukan di sekolah, melainkan di tempat penampungan eks anggota Gafatar yang rata-rata kondisi psikisnya tertekan. “Ini lebih spesial, karena ada sosok Bang Jarwo,” ujarnya.
Bahkan, dalam OWP itu, pihaknya bisa memperagakan keselamatan berlalu lintas serta tokoh yang ditampilkan, di antaranya Polisi Wanita, Bang Jarwo, Pak Semar, Boby, dan Melly. “Jadi ini lebih kompleks dan tujuan utamanya adalah menghibur,” tuturnya.
Anak-anak eks anggota Gafatar, Nadin dan Andin, mengaku sangat senang akan adanya OWP ini karena bisa membuat tertawa terus. "Saya dapat hadiah, seneng banget," katanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH