Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pulang ke Madiun, Eks Anggota Gafatar Diberi Paket Sembako  

image-gnews
Polisi bermain bersama anak-anak di penampungan eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Surabaya, 24 Januari 2016. Selama di penampungan, anak-anak tersebut akan diberi pendampingan selama 3 hari berada di asrama. ANTARA/Zabur Karuru
Polisi bermain bersama anak-anak di penampungan eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Surabaya, 24 Januari 2016. Selama di penampungan, anak-anak tersebut akan diberi pendampingan selama 3 hari berada di asrama. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Madiun - Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, bakal menjemput sejumlah warganya yang tercatat sebagai eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah tiba di Surabaya dari Kalimantan Barat.

"Kami akan menjemput mereka yang sudah tiba Balai Transito Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jawa Timur," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kabupaten Madiun Agus Budi Wahyono, Minggu, 24 Januari 2016.

Hingga Minggu siang, menurut dia, jumlah warga Kabupaten Madiun yang bergabung dengan Gafatar teridentifikasi sebanyak tujuh orang. Jumlah tersebut diprediksi bertambah. Sebab, berdasarkan koordinasi dengan petugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur, ada tujuh orang lagi yang beralamat di Madiun.

"Mereka warga Kabupaten Madiun atau Kota Madiun, kami belum bisa mendeteksi. Saat penjemputan nanti dan tiba di Surabaya, akan kami data ulang," ucap Agus.

Petugas penjemput hanya membawa satu mobil tanpa pengawalan polisi. Setelah dibawa ke Madiun, mereka akan lebih dulu singgah di kantor Pemerintah Kabupaten Madiun. Sebab, ujar dia, Bupati Madiun Muhtarom berniat bertemu dan berdialog dengan para eks anggota Gafatar pada Senin besok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Para eks anggota Gafatar akan diberi bantuan paket sembako (sembilan bahan pokok), seperti beras, gula pasir, mi instan, dan minyak goreng," tuturnya.

Untuk menjamin keselamatannya selama di tengah masyarakat, eks anggota Gafatar juga diberi perlindungan dari gangguan orang-orang yang tidak suka. "Kami berharap warga lain bisa menerima, karena mereka hanyalah korban," kata Agus.

Kepala Desa Mojorayung, Kecamatan Wungu, Tri Widodo, menyatakan empat dari tujuh eks anggota Gafatar asal Madiun merupakan warganya. Tri mengaku telah memberikan pemahaman kepada warga untuk tidak membenci mereka. "Di desa kami tidak ada masalah. Warga sudah bersedia menerima."

NOFIKA DIAN NUGROHO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Harga Beras Terus Naik, Pemkab Madiun Mulai Gelar Operasi Pasar

4 September 2023

ilustrasi beras
Harga Beras Terus Naik, Pemkab Madiun Mulai Gelar Operasi Pasar

Harga beras jenis medium Rp 11.500 per kilogram.


Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Panji Gumilang dan Ahmad Musadeq. ANTARA
Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?


Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Ahmad Musadeq (tengah) saat istirahat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 Maret 2008. Musadeq didakwa menodai agama Islam karena mengaku sebagai nabi melalui ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah. ANTARA/Ujang Zaelani
Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?


Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO
Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.


Sebelum Resmikan Bendungan Semantok, Jokowi Mampir ke Pasar Sukolilo Madiun Bagikan Kaus dan Sembako

20 Desember 2022

Sebelum Resmikan Bendungan Semantok, Jokowi Mampir ke Pasar Sukolilo Madiun Bagikan Kaus dan Sembako

Presiden Jokowi berkunjung ke Pasar Sukolilo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun dan membagikan sembako serta kaus kepada warga sekitar.


Langkah Awal Sebelum Gunung Wilis Menjadi Destinasi Wisata Minat Khusus

26 Juni 2022

Sejumlah pendaki sedang bermalam di salah satu pos pendakian Gunung Wilis yang ditempuh dari Pos Kare Eco Adventure, Desa/Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Dok. Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Madiun
Langkah Awal Sebelum Gunung Wilis Menjadi Destinasi Wisata Minat Khusus

Pemerintah Kabupaten Madium menyiapkan kawasan Gunung Wilis untuk menjadi destinasi wisata minat khusus.


Di HUT Kota ke-103, Wali Kota Madiun Percepat Vaksinasi Massal

23 Juni 2021

Walikota Madiun Maidi, saat peringatan HUT Ke-103 Kota Madiun.
Di HUT Kota ke-103, Wali Kota Madiun Percepat Vaksinasi Massal

Program vaksinasi massal menjadi bagian percepatan penanganan Covid-19 dan peningkatan ekonomi di Kota Madiun.


Cerita Taman Wisata Umbul Kesulitan Beri Pangan Satwa Akibat Pandemi

15 Januari 2021

Petugas tengah merawat hewan di Taman Wisata Umbul Madiun. Dok.Antara
Cerita Taman Wisata Umbul Kesulitan Beri Pangan Satwa Akibat Pandemi

Jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Umbul mengalami penurunan akibat pandemi sehingga kesulitan menutupi biaya operasional.


BMKG Catat 19 Gempa Melanda Madiun pada Sabtu Pagi

3 Agustus 2019

Ilustrasi gempa. geo.tv
BMKG Catat 19 Gempa Melanda Madiun pada Sabtu Pagi

Sesuai data, skala gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Madiun tersebut tercatat mulai dari 2,5 hingga 3,4 magnitudo.


Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Diduga Ikut Gafatar, Satu Keluarga Menghilang Sejak 2015
Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.