TEMPO.CO, Surabaya - Penjabat Bupati Sidoarjo Jonathan mengatakan hari ini dia akan mengumpulkan kepala desa dan camat dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Wonoayu, Kecamatan Balongbendo, dan Kecamatan Sidoarjo. Pertemuan ini juga akan dihadiri kepala kepolisian sektor dan komandan rayon militer di tiga kecamatan itu. "Kami melakukan persiapan untuk menyambut warga kami yang ikut Gafatar," ujar Jonathan kepada Tempo, Sabtu, 23 Januari 2016.
Koordinasi itu sangat penting untuk mengantisipasi penolakan eks Gafatar di oleh warga hingga pengamanan saat eks Gafatar berada di desanya. Selain itu, koordinasi itu untuk memberikan tugas pengawasan yang harus dilakukan pemerintah desa setempat. "Kami upayakan para mantan anggota Gafatar bisa diterima di masyarakat," katanya.
Di Kabupaten Sidoarjo, kata Jonathan, ada sepuluh orang yang menjadi anggota Gafatar. Mereka dipulangkan dari Kalimantan Barat hari ini dengan pesawat terbang. "Hari Rabu, 27 Januari nanti, kami jemput di Transito, tempat transit anggota Gafatar yang disediakan Provinsi," tuturnya.
Setelah dijemput, sepuluh eks Gafatar tadi akan dikumpulkan di Lingkungan Pondok Sosial milik Dinas Sosial Sidoarjo. Mereka akan di sana selama tiga hari, setelah itu baru akan diantar ke rumah masing-masing. "Selama di Liponsos, kami akan lakukan pembekalan hingga bimbingan agama," ucap Jonathan.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 373 orang dan 32 balita eks anggota Gafatar tiba di Bandara Internasional Juanda. Mereka datang menggunakan dua pesawat Boeing 737-800 milik maskapai penerbangan Lion Air.
Para eks Gafatar itu datang ke Surabaya dalam dua gelombang. Gelombang pertama berjumlah 186 orang dan 13 balita datang lebih dulu pada pukul 04.00 di Juanda. Selang 30 menit kemudian, gelombang kedua menyusul dengan 187 orang dan 19 balita.
EDWIN FAJERIAL