TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan siap menyadarkan mantan anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang kembali ke daerah.
Sikap Ganjar itu disampaikan seusai rapat koordinasi penjemputan mantan anggota Gafatar yang hendak berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, pekan depan.
“Sebagian itu adalah masyarakat Jawa Tengah. Jadi tanggung jawab sebagai gubernur untuk menyelesaikannya,” kata Ganjar seusai rapat koordinasi lintas sektor untuk penyambutan mantan Gafatar di kantornya, Kamis, 21 Januari 2015.
Ia mengakui sebagian mantan anggota Gafatar yang pulang itu berasal dari Yogyakarta dan Jawa Timur. “Mendaratnya di Tanjung Emas, kita selesaikan di Jawa Tengah,” ujar Ganjar.
Ia mengatakan hasil rapat merumuskan banyak cara menyelesaikan persoalan penanganan mantan anggota Gafatar. Namun saat ini langkah utama yang dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah menerima kedatangan anggota Gafatar dari Kalimantan. Langkah itu dilakukan dengan cara kerja sama antara pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, TNI, Kepolisian, serta sektor lain.
Para mantan anggota Gafatar akan diinventarisasi nama dan asal daerah sebelum dikembalikan ke keluarganya masing-masing. Sedangkan upaya pemulihan problem ideologi keyakinan akan melibatkan Majelis Ulama Indonesia, tokoh agama, tokoh masyarakat, psikolog, TNI, dan Polri.
Ganjar juga akan melibatkan kepala daerah kabupaten dan kota di Jawa Tengah, yang warganya tercatat ikut dalam rombongan Gafatar dari Kalimantan.
EDI FAISOL