TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta memprediksi intensitas hujan mulai meningkat di tiga kabupaten selama sepekan ke depan.
Tiga kabupaten yang mengalami peningkatan intensitas hujan cukup tinggi dan kategori lebat itu meliputi wilayah Kabupaten Kulonprogo utara, Sleman barat-timur, dan Gunungkidul sisi utara.
"Kategorinya hujan lebat untuk tiga kabupaten itu sehingga potensi petir dan angin kencang juga makin tinggi akibat konsentrasi awan Cumulonimbus yang lebih pekat," ujar Koordinator Operasional Pos Klimatologi BMKG Yogyakarta, Joko Budiono, Rabu, 20 Januari 2016.
Joko menambahkan, secara umum, puncak musim penghujan 2016 ini diperkirakan terjadi pertengahan Januari sampai Februari 2016.
Dua hasil analisis cuaca pada Senin-Selasa, 18-19 Januari 2016, BMKG menunjukkan adanya potensi cuaca ekstrem pengiring hujan. Cuaca ekstrem berupa angin dan petir di DIY selama awal pekan ini rata-rata terjadi dalam rentang waktu 13.00- 15.30 WIB.
"Masyarakat sepekan ini diharap mewaspadai hujan lebat, petir, dan angin kencang, terutama menjelang dan sampai sore hari," ujarnya.
Hujan disertai angin kencang dalam tiga hari terakhir di Gunungkidul, selain membuat seorang warga tewas karena hanyut oleh banjir aliran Sungai Soko di wilayah Kecamatan Paliyan pada Senin, 18 Januari 2016, juga menyebabkan kerusakan rumah warga dan kandang ternak di wilayah Kecamatan Patuk dan Paliyan.
"Dari informasi sementara, tak ada korban luka atau jiwa, " ujar Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi kepada Tempo.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul Nugroho Wahyu menuturkan pihaknya masih melakukan pendataan pasti dampak angin kencang dan hujan deras yang mulai meningkat awal pekan ini.
"Kami belum tahu berapa jumlah persisnya kerusakan di aset milik warga setelah hujan deras dan angin kencang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir," ujar Wahyu.
PRIBADI WICAKSONO