Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jawa Barat Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor  

image-gnews
Anak-anak SDN Dayeuhkolot, menunggu banjir surut dan sebagian lagi membersihkan lumpur bersama guru agar bisa belajar di kelas,  Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 2016. TEMPO/Prima Mulia
Anak-anak SDN Dayeuhkolot, menunggu banjir surut dan sebagian lagi membersihkan lumpur bersama guru agar bisa belajar di kelas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 2016. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.COBandung - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Haryadi Wargadibrata mengatakan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan telah menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor di wilayahnya. “Ditetapkan dalam surat keputusan gubernur. Masing-masing kabupaten/kota supaya menindaklanjutinya,” katanya di Bandung, Kamis, 21 Januari 2016.

Haryadi mengatakan surat keputusan gubernur itu menetapkan status siaga banjir dan longsor di Jawa Barat mulai 4 Januari 2016 hingga 4 April 2016. “Tidak hanya siaga, tapi juga harus mampu mencegah,” katanya.

Menurut Haryadi, ada 15 daerah di Jawa Barat yang berpotensi menghadapi bencana banjir dan longsor. Ancaman longsor, misalnya, mayoritas berada di wilayah Jawa Barat bagian tengah dan selatan, sedangkan ancaman banjir berada di wilayah Pantura. Masing-masing daerah itu diklaimnya sudah mengetahui titik-titik rawannya.

Haryadi mengatakan sejumlah persiapan sudah dilakukan mengantisipasi bencana alam. Salah satunya persediaan logistik bahan makanan siap saji. “Kami ingin logistik dilihat langsung dan dihitung yang ada di kabupaten/kota, ditambah bantuan dari BNPB. Akhir Februari kami dorong untuk dilengkapi lagi,” katanya. Sejumlah daerah juga menerima bantuan kendaraan, perahu, serta peralatan rescue dari BNPB.

Menurut Haryadi, sejumlah daerah rawan sudah dipasangi alat bantu pemantau longsor. Alat tersebut berasal dari bantuan BPPT, LIPI, hingga bantuan Jepang. Peralatan itu langsung diserahkan pada masing-masing kabupaten/kota. “Kami menunjuk lokasinya, diperiksa, dipasang. Kabupaten/kota harus memelihara itu,” katanya.

Haryadi mengatakan informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim hujan. “Curah hujan tinggi, tapi tidak konsisten. Hujan hari ini, besok lusa kering lagi. Dengan kondisi seperti ini, kabupaten/kota harus hati-hati,” katanya.

Sejumlah bencana alam sudah terjadi sejak awal Januari ini di Jawa Barat. Sepekan terakhir, misalnya, Kuningan mengalami bencana longsor dan angin puting beliung; enam peristiwa di Cianjur, yakni longsor serta banjir bandang; satu lokasi di Kabupaten Bandung mengalami longsor; serta Garut mengalami empat kali kejadian longsor. Sedikitnya tercatat satu korban tewas di Kabupaten Bandung akibat longsor.

Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat Guntoro mengatakan sudah menyiagakan satu set alat berat di masing-masing balai pemeliharaan jalan di wilayahnya. Petugasnya juga diminta piket berjaga menangani bencana alam di jalan raya. “Ada loader, grader, crane truck, dump truck, dan chainshaw untuk daerah rawan tumbang. Termasuk pekerjanya standby disiagakan, piket,” katanya di Bandung, Kamis, 21 Januari 2016.

Guntoro mengatakan sejumlah ruas jalan di Jawa Barat berpotensi rawan longsor. Beberapa ruas jalan itu di antaranya di Sindangbarang-Sukanagara, Selajambe-Cianjur, Sukabumi-Sagaranten, Pangalengan-Rancabuaya-Cidaun, Sumedang-Cagak, Wado-Garut, Bungbulang-Pameungpeuk, Cipatujah-Tasikmalaya, serta sepanjang Gentong-Malangbong, juga daerah perbatasan dengan Jawa Tengah ruas Majalengka-Gresik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Guntoro, sepekan ini sudah terjadi longsor di sejumlah ruas jalan di Jawa Barat. Area yang terkena longsor di antaranya Pangalengan, Rancabuaya Garut, serta di Cagak Sumedang. “Di Cagak Sumedang longsor yang terjadi hampir nempel di badan perkerasan jalan. Panjang longsornya hampir 20 meter. Kita piketkan orang di sana,” ujarnya.

Prakirawan BMKG Stasiun Kelas 1 Bandung, Neneng Sugianti, mengatakan prakiraan terbaru mendapati puncak hujan di daerah Bandung dan sekitarnya tidak bergeser seperti yang terjadi di daerah lain akibat fenomena El Nino. “Daerah yang terdampak ada pergeseran, tapi untuk wilayah Bandung itu, El Nino tidak terlalu berpengaruh,” katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 21 Januari 2016.

Neneng mengatakan wilayah Bandung dan sekitarnya sudah memasuki musim hujan sejak November lalu. Intensitas hujan tinggi diperkirakan terjadi pada bulan Januari hingga Februari, dan puncaknya terjadi Maret. “Bandung tidak terlalu berpengaruh El Nino karena faktor dominan yang mempengaruhi terjadinya musim akibat faktor lokal, selain faktor global dan regional,” katanya.

Kendati demikian, wilayah Bandung dan sekitarnya diminta berhati-hati menghadapi kemungkinan terjadinya angin kencang yang merupakan fenomena cuaca lokal. “Daerah terdampaknya lima sampai sepuluh kilometer, waktunya singkat. Potensinya ada, tapi tidak bisa diprediksi waktunya,” kata Neneng.

Neneng mencontohkan, potensi angin kencang masih ada untuk dua hari ke depan dengan kecepatan 15 kilometer per jam, sedangkan kecepatan angin saat hujan normalnya di bawah 10 kilometer per jam. “Pengendara kendaraan roda dua, terutama saat melewati jalan layang, harus agak waspada,” ujarnya.

Wilayah Bandung dan sekitarnya juga berpotensi mengalami banjir dan longsor. Longsor, misalnya, berkaitan dengan topografi daerahnya yang miring, sedangkan potensi bencana banjir berada di wilayah Bandung Selatan. “Curah hujan tinggi itu hanya pemicunya, tergantung tutupan lahannya seperti apa. Kalau kebetulan daerahnya miring tapi vegetasinya bagus, kecil kemungkinannya. Biasanya yang tutupan vegetasinya kurang yang berpotensi,” kata Neneng.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

22 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

2 hari lalu

Atta Halilintar terjebang banjir di Dubai. Foto: Instagram/@attahalilintar
Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

Atta Halilintar dan keluarganya ikut merasakan banjir di Dubai. Salah satu mal yang mereka datangi juga sampai tergenang air.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

2 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

2 hari lalu

Sejumlah pengunjung berjalan-jalan di Mall of the Emirates yang baru dibuka kembali setelah ditutup karena pandemi virus corona di Dubai, Uni Emirates Arab, 28 Mei 2020. Warga Dubai dapat berpergian dari jam 6 pagi hingga 11 malam dengan penerapan berbagai kebijakan baru. REUTERS/Ahmed Jadallah
Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

Pusat perbelanjaan populer Dubai Mall dan Mall of the Emirates sama-sama mengalami banjir, air masuk setinggi mata kaki.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

2 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.