TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Jember Achmad Bunyamin mengatakan BI berkomitmen mendorong penguatan pasar produk organik dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Daerah tidak perlu takut dengan MEA.
"Untuk barang pasar atau pertanian yang tidak membutuhkan teknologi, yang sophisticated atau canggih, saya rasa kita masih bisa bersaing," kata Bunyamin ketika menghadiri penandatangan kesepahaman (MOU) Pengembangan Klaster Padi Organik di Desa Banyuputih Kidul, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 19 Januari 2016.
Untuk sektor pertanian, asal ada pembimbingan atau pelatihan, para petani sudah cukup siap. "Mereka ini sebetulnya sudah setiap hari atau mendarah daging, cuma kalau ada teknologi yang lebih terkini, mereka harus bisa membuka diri," kata Bunyamin.
Menurut dia, teknologi yang lebih bagus tidak harus canggih. Tapi bisa jadi yang lebih sederhana dan bisa menaikkan produktivitas serta menjadikan mutu lebih bagus.
BI Jember membawahi lima kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, yakni Kabupaten Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. "Kekuatan lima kabupaten ini ada di pertanian sebenarnya. Dari persentase PDRB, persentasenya 50 persen sampai 60 persen," kata Bunyamin.
Untuk produk organik, Bunyamin berujar, potensi pasar sangat terbuka lebar. "Kami selalu ada kluster. Salah satunya ini (padi organik)."
Produk organik ini pangsa pasarnya banyak. "Organik sekarang pangsanya banyak. Yang suka kesehatan akan cenderung makan yang organik dan pangsanya besar," kata Bunyamin.
Bunyamin menegaskan, untuk memenuhi kebutuhan lima kabupaten ini saja, jumlah produksinya masih belum cukup. "Selalu kekurangan. Karena itu, kami genjot seperti itu."
Kepala Bidang Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan Jawa Timur Bambang Heriyanto mengatakan produk padi organik yang dihasilkan harus dalam arti yang sebenarnya. "Organik yang disertifikasi oleh lembaga yang bersertifikasi," katanya.
Heriyanto berharap, nanti bisa diintegrasikan dengan Dinas Pertanian Jawa Timur dalam mensertifikasi produk-produk organik. Pemerintah Jawa Timur akan memfasilitasi pendanaan bagi kelompok tani yang akan melakukan sertifikasi. "Biayanya tidak sedikit."
DAVID PRIYASIDHARTA