TEMPO.CO, Depok - Pelajar kelas VII sekolah menengah pertama ditemukan tewas bersimbah darah di rumah kontrakan, Jalan Rotan, RT 2 RW 1, Kelurahan/Kecamatan Limo, Kota Depok, Sabtu, 16 Januari 2016. Farrel, bocah 14 tahun itu, tewas akibat terkena enam tikaman senjata tajam.
Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Dwiyono mengatakan korban ditusuk oleh tetangganya bernama Andri, 22 tahun, sebanyak enam tusukan, yakni empat tusukan di bagian perut serta masing-masing satu tusukan di lengan kiri dan dekat kuping. Andri merupakan tetangga sebelah rumah korban. Tersangka dibekuk setelah beberapa jam jenazah korban ditemukan di kamar mandi. "Kejadian itu diketahui orang tua pelaku," kata Dwiyono, Minggu, 17 Desember 2015.
Mengetahui ada pembunuhan, Slamet, orang tua Andri, segera memberi tahu warga lain, Karmin Santoso. Menurut cerita Slamet, kondisi rumah kontrakan korban dalam keadaan berantakan. "Barang-barangnya berantakan," ucap Dwiyono.
Saat peristiwa nahas itu terjadi, ayah Farrel, Agus Tjatmiko, sedang bekerja. Sedangkan ibu korban, Nurohita, sedang pergi. "Saat itu korban sendiri. Pelaku sempat kabur setelah mengaku membunuh Farrel kepada orang tuanya," ujarnya.
Berdasarkan keterangan Andri, dia membunuh korban karena kepergok saat ingin mencuri. Saat kepergok tersebut, dia gelap mata, lalu menghabisi nyawa Farrel. "Tersangka membutuhkan biaya untuk biaya persalinan istrinya," tutur Dwiyono.
Andri membawa kabur gelang emas, telepon genggam, dan uang puluhan ribu dari rumah korban. "Tersangka mengincar rumah itu karena tahu sedang tidak ada penghuninya. Ternyata masih ada Farrel," katanya.
IMAM HAMDI