TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jendral Moechgiyarto mengatakan pihaknya lebih meningkatkan kewaspadaan di wilayahnya seusai aksi teror di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis kemarin.
Hal itu dilakukan dengan cara mengamankan setiap pusat keramaian masyarakat di setiap wilayah di Jawa Barat. Selain itu, di daerah perbatasan akan dilakukan patroli secara besar. "Itu sudah saya sampaikan ke jajaran untuk mengantisipasi kegiatan-kegiatan. Jangan sempat nanti terjadi di wilayah Jawa Barat," ucap Moechgiyarto kepada wartawan di markasnya, Jumat, 15 Januari 2016.
Menurut dia, selain melakukan pengamanan di pusat keramaian, pihaknya memperketat akses masuk markas-markas kepolisian di Jawa Barat. Ia berujar, markas dan anggota kepolisian merupakan target utama aksi teror.
"Selain menyasar orang asing, mereka menargetkan pejabat dan anggota Polri," tuturnya."Kami akan memberlakukan kembali body system. Setiap polisi yang berjaga akan di-back-up polisi bersenjata."
Ia pun mengatakan akan melakukan upaya pencegahan dan penangkalan dari tingkat rukun tetangga. Pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala daerah untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan. "Jadi nanti kita aktifkan kembali siskamling. Tamu wajib lapor 1 x 24 jam," ucapnya.
Namun, ujar dia, hingga saat ini, Jawa Barat masih terpantau kondusif. Ia meminta masyarakat tidak khawatir, tapi tetap waspada.
IQBAL T. LAZUARDI S.