TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan masjid terapung yang akan dibangun di atas danau buatan di Gedebage dirancang pakai rumus matematika. “Bentuknya datang dari rumus matematika,” katanya selepas rapat soal pembangunan masjid tersebut di Gedung Sate Bandung, Rabu, 13 Januari 2016.
Ridwan mengatakan sejarah peradaban Islam kental dengan kehebatan matematikanya. “Teorinya, matematika yang dikonversi menjadi bentuk tiga dimensi,” katanya.
Ridwan mengaku dirinya membantu merancang desain masjid yang disebut-sebut menjadi masjid terbesar di Jawa Barat. “Masjidnya sangat besar, 100 meter x 100 meter untuk area salatnya saja,” katanya.
Kendati tidak memerinci konsep masjid itu, Ridwan mengatakan, masjid itu dirancang berada di atas badan air danau. “Ada empat tower muncul dari air, dan temanya tentang matematika dan permata. Susah ngejelasinnya,” ujarnya.
Ridwan mengaku bentuk masjid yang diklaimnya mengambil konsep modern itu menghindari bentuk kubah. “Kita menghindari kalau masjid itu harus ada kubah, kira-kira begitu. Jadi masjid zaman sekarang harus futuristik,” tambahnya.
Lahan bakal danau buatan di bawahnya luasnya menembus 20 hektare. Adapun pembangunan masjid tersebut dibiayai pemerintah provinsi. Pembangunan fisik danau buatan sendiri akan dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Saya men-supervisi saja. Sama kayak Teras Cikapundung untuk memastikan desain baik, kontraktor yang kerja mengeksekusi dengan baik,” kata Ridwan.
Lokasi danau buatan itu berada bersebelahan dengan rel kereta api yang lokasinya persis di belakang Markas Polda Jawa Barat. “Sebelah selatan rel kereta api di belakang Polda. Kalau ditarik garis lurus dari Polda, di situ,” kata Ridwan.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan struktur penopang masjid terapung di danau buatan Gedebage akan dibangun tahun ini. “Tahun ini untuk pembangunan struktur kita alokasikan Rp 90 miliar. Selesainya Desember,” katanya selepas rapat itu, Rabu, 13 Januari 2016.
Iwa mengatakan biaya pembangunan fisik masjid sendiri masih dihitung. “Konstruksi masjid sedang dihitung. DED (Detail Engineering Design) lagi dibuat,” katanya. Taksirannya, dananya lebih besar dari biaya membuat struktur masjid itu. Bangunan masjid itu rencananya akan dibangun bertahap mulai 2017.
Menurut Iwa, pembangunan struktur masjid di atas danau itu sudah bisa dikerjakan di atas lahan bakal danau yang sudah dibebaskan sepanjang tahun 2015. Tanah yang tersedia saat ini sudah 5 hektare, yang dibiayai dari APBD Jawa Barat tahun 2015 sebesar Rp 150 miliar. Tahun ini dana pembebasan lahan ditambah lagi Rp 75 miliar.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah merampungkan studi awal dan menaksir luas danau buatan yang dibutuhkan 10 hektare. Dalam rapat itu Ridwan Kamil meminta luasnya ditambah menjadi 20 hektare. “BBWS menyarankan 10 hektare, tapi kita meminta untuk bisa 20 hektare,” kata Iwa.
AHMAD FIKRI