TEMPO.CO, Bangkalan - Jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bangkalan meningkat setiap tahunnya. Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bangkalan mencatat sepanjang 2015 jumlah korban meninggal sebanyak 93 jiwa, lebih banyak dibandingkan 2014 sebanyak 83 jiwa.
Kepala Satlantas Polres Bangkalan Ajun Komisaris Ridho Tri Putranto mengatakan salah satu penyebab tingginya kecelakaan lalu lintas di Bangkalan adalah ukuran jalan nasional di sisi selatan Pulau Madura terlalu sempit. Lebar badan jalan tidak sesuai dengan peningkatan jumlah kendaraan yang masuk ke Bangkalan melalui Jembatan Suramadu.
"Jalan nasional di Bangkalan masih dua lajur tanpa pembatas tengah, padahal kendaraan yang lewat tronton besar," katanya, Rabu, 13 Januari 2016.
Kesimpulan ini, kata Ridho, diambil berdasarkan analisis data lokasi paling sering terjadi kecelakaan selama 2015. Dari 211 kecelakaan, 60 persen terjadi di sepanjang jalan nasional mulai Kecamatan Tanah Merah hingga Kecamatan Blega. Menurut dia, idealnya jalan nasional terdiri atas dua jalur dengan pembatas. Tiap lajur ada dua ruas jalan. "Jalan nasional harus diperlebar, jangan hanya dipertebal," ungkapnya.
Ridho menambahkan jalur akses menuju jembatan Suramadu mulai Dusun Tangkel hingga Dusun Karbungoh adalah contoh bagus. "Karena jalannya lebar, kecelakaan di akses Suramadu terus menurun," katanya.
Masalah lalu lintas di Bangkalan, kata Ridho, juga diperparah dengan adanya kelompok-kelompok peminta amal pembangunan masjid yang marak di jalan nasional Madura. Keberadaan peminta amal, kata dia, bisa menyebabkan kemacetan lalu lintas bahkan kecelakaan lalu lintas. "Dari Tanah Merah sampai Blega ada lebih-kurang delapan kelompok amal masjid," katanya.
Petugas lantas dibantu kepolisian sektor pernah membubarkan kegiatan meminta amal tapi tidak berhasil. "Saat kami razia, mereka membubarkan diri, besoknya balik lagi. Kami kan tidak bisa merazia tiap hari," ucap Ridho.
Juru bicara Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS), Faisal Yasir, belum dapat dikonfirmasi soal sempitnya jalan nasional tersebut. Namun, dalam beberapa kesempatan, Faisal mengatakan salah satu tugas BPWS melakukan perbaikan jalan nasional di Pulau Madura.
MUSTHOFA BISRI