TEMPO.CO, Sidoarjo - Penghentian aktivitas pengeboran di Sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, disambut gembira warga setempat. Mereka menggelar doa bersama dan pemotongan tumpeng pada Selasa sore, 12 Januari 2016.
Sekitar 200 warga dari Desa Kedungbanteng dan Banjar Asri berkerumun duduk beralas tikar dan melakukan doa bersama di depan lokasi pengeboran. Setelah berdoa agar rencana pengeboran benar-benar tidak dilakukan, mereka menyantap 12 tumpeng.
Acara pemotongan tumpeng itu tampak meriah. Ibu-ibu dan anak-anak tumpah ruah menikmati tumpeng yang mereka bawa sendiri. "Ini adalah bentuk rasa syukur kami karena keinginan kami didengar pemerintah," kata salah seorang warga saat memimpin doa.
Sutoyo, warga Kedungbanteng, mengaku senang atas langkah pemerintah menyetop aktivitas pengeboran oleh Lapindo. "Alhamdulillah aspirasi kami didengar. Terima kasih kepada Pak Gubernur dan Pak Menteri ESDM," katanya.
Sutoyo mengatakan rencana pengeboran sumur baru di Sumur Tanggulangin 1 oleh Lapindo Brantas sangat membuat warga resah. Warga khawatir semburan lumpur di Sumur Panji 1 di Porong terulang.
“Kami berharap Lapindo tidak lagi mengebor di sini," katanya. Meski baru penghentian sementara, Sutoyo mengaku senang. Sebelumnya, Senin, 11 Januari 2016, mereka mengadakan unjuk rasa menolak pengerukan dan pengeboran sumur baru Lapindo.
NUR HADI