TEMPO.CO, Surabaya - Gedung Lembaga Penyakit Tropis atau Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga Surabaya (Unair) dibobol pencuri. Tiga laptop yang berisi hasil penelitian di gedung yang berlokasi di Kampus C itu hilang pada Selasa malam, 6 Januari 2016. Pemiliknya adalah para profesor yang sedang meneliti penyakit infeksi dan virus.
Pencurian itu tidak terekam kamera televisi sirkuit tertutup (CCTV). Padahal peristiwa tersebut berlangsung di ruang Laboratorium Influenza. Rektor Universitas Airlangga Muhammad Nasih curiga, pencurinya bukan maling jamaknya maling. “Ini bukan kasus pencurian biasa,” kata Nasih kepada Tempo, Kamis, 7 Januari 2016.
Unair berfokus pada dua kecurigaan atas peristiwa itu. Pertama, yang dicuri adalah laptop milik peneliti. Kedua, pencuri memilih ruangan itu dibanding ruangan lain. "Mengapa pencuri tidak memilih barang-barang laboratorium, seperti mikroskop dan lainnya, yang harganya ratusan juta?"
Nasih menambahkan, salah satu pemilik laptop itu ialah Profesor Shimitsu. Peneliti asal Jepang itu sudah 4 tahun bekerja sama dengan Unair dalam bidang pengembangan riset virus influenza. Salah satu penemuannya ialah virus Avian Influenza (flu burung) pada unggas dan manusia.
Shimitsu dan timnya beberapa waktu lalu juga meneliti virus hepatitis jenis baru. "Harga hasil riset yang dilakukan bertahun-tahun itu jauh lebih mahal dari harga laptop merek Apple."
Kepolisian Sektor Mulyorejo menyelidiki kasus ini. Polisi sudah memeriksa lokasi kejadian pada Rabu sekitar pukul 11.00. Namun polisi masih memanggil saksi.
ARTIKA RACHMI FARMITA