TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menilai pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Aziz Subekti mengenai akan diberikannya jatah dua kursi menteri bagi PAN merupakan pernyataan yang tidak tepat. "Jelas offside itu," kata Zulkifli saat ditemui di Gedung Nusantara III DPR pada Selasa, 5 Januari 2016.
Menurut Zulkifli, pengurus PAN terdiri atas berbagai karakter sehingga harus dimaklumi apabila ada satu atau dua orang yang bertindak tidak tepat. "Pengurus kami, kan, ratusan. Kalau ada satu yang agak nyeleneh, ya, diingatkan. Kan, sudah diingatkan oleh partai pada 29 Desember kemarin, apa motifnya dan lain sebagainya. Sudah ditegur," ujarnya.
Ketua MPR itu juga mengatakan reshuffle kabinet merupakan hak Presiden sepenuhnya. Zulkifli menyerahkan keputusan itu kepada Presiden. "Itu, kan, hak beliau, reshuffle atau tidak, kapan reshuffle, dan lain sebagainya. Kami tidak dalam posisi apa pun. Baik KMP maupun KIH tidak pernah membicarakan reshuffle ataupun jatah menteri," tuturnya.
Zulkifli berujar, perombakan kabinet tidak boleh didikte oleh pihak mana pun. "Kalau ada yang mendikte, ya, tidak mengerti aturan itu. Saya kira enggak ada ya yang mendikte. Kalau usaha, mungkin ada. Tapi enggak tahu saya," ucap Zulkifli.
Pada 25 Desember lalu, Ketua DPP PAN Aziz Subekti mengaku mendapatkan informasi siapa saja menteri yang akan dicopot oleh Jokowi. Menurut dia, Jokowi akan mencopot Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Jonan akan digantikan oleh Taufik Kurniawan, kader PAN yang saat ini menjadi Wakil Ketua DPR.
Adapun kader PAN yang saat ini menjadi anggota Komisi Kependudukan dan Kesehatan DPR, Asman Asnur, akan menggantikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Siti sendiri merupakan salah satu kader Partai NasDem.
ANGELINA ANJAR SAWITRI