Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gagas 'Islah', Keabsahan Mahkamah Partai Golkar Diragukan  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Wakil ketua Partai Golkar versi munas Ancol Priyo Budi Santoso (kiri) berbincang dengan sekjen PG versi munas Bali Idrus Marham (kanan), saat jeda sidang Mahkamah Partai Golkar, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 25 Februari 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Wakil ketua Partai Golkar versi munas Ancol Priyo Budi Santoso (kiri) berbincang dengan sekjen PG versi munas Bali Idrus Marham (kanan), saat jeda sidang Mahkamah Partai Golkar, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 25 Februari 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya penyelesaian konflik internal Partai Golkar kembali mencuat setelah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melaksanakan amar putusan Mahkamah Agung. Yasonna telah membatalkan surat keputusannya mengenai kepengurusan Partai Golkar. Pembatalan itu memunculkan pertanyaan cara menyelesaikan konflik internal Golkar yang kepengurusannya belum diakui pemerintah? Padahal pengurus Partai Golkar hasil Muktamar Riau sudah memasuki akhir masa jabatan.

Mahkamah Partai Golkar sebenarnya telah memerintahkan penyatuan kepengurusan oleh kubu Agung Laksono yang dianggap dibentuk dari proses demokratis. Mahkamah memerintahkan kubu Agung menggaet kubu Aburizal Bakrie. Kedua kubu juga dilarang mendirikan partai baru.

Beberapa rekomendasi Mahkamah Partai Golkar itu belum sepenuhnya bisa dilaksanakan. Persoalan kubu Aburizal tak lagi mengakui Mahkamah Partai Golkar. Alasannya, Mahkamah otomatis bubar seiring berakhirnya masa jabatan kepengurusan hasil Munas Riau 2009. Setidaknya itu yang dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid.

"Mahkamah Partai itu kan sudah tidak ada di bumi pertiwi, karena Munas Riau sudah enggak ada, sudah habis masa kepengurusannya," kata Nurdin saat dihubungi Tempo, Senin, 4 Januari 2016.

Seluruh produk Munas Riau, kata Nurdin, termasuk Mahkamah yang diketuai oleh Muladi, tidak berlaku. AD/ART Partai Golkar dianggap membatasi masa kerja kepengurusan selama lima tahun. "Udah enggak ada itu, tenggelam di bumi bersama kepengurusan Munas Riau," kata dia. "Sekarang, Mahkamah Partai Golkar, yang sah, adalah hasil Munas Bali. Ketuanya Aziz Syamsuddin. Itu juga sudah dilaporkan ke Menkumham."

Atas dasar itu, Nurdin menganggap langkah kubu Agung yang menemui Mahkamah sebagai tindakan percuma. "Itu lebih gila lagi. Apa urusannya? Cari sensasi aja itu," kata Nurdin. Ia merujuk pada putusan Mahkamah Agung yang mencabut SK kepengurusan Partai Golkar versi Munas Ancol.

Pengurus Golkar versi Agung, Priyo Budi Santoso memiliki pandangan berbeda. Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol ini menyatakan sesuai Undang-undang Partai Politik, keberadaan Mahkamah Partai terpisah dar kepengurusan partai. “Pendaftarannya pun terpisah. Jadi sekarang, Mahkamah Partai Golkar masih legal, masih sah," kata Wakil Ketua DPR periode 2009-2014 tersebut di Gedung Nusantara III DPR, Senin, 4 Januari 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Priyo, mahkamah partai baru bisa dibentuk setelah adanya kepengurusan baru. Masa kerja mahkamah berakhir setelah mahkamah yang baru terbentuk. Sementara Mahkamah yang terdaftar di Kementreian Hukum dan HAM dipimpin oleh Muladi. "Masa tugas mereka juga belum 5 tahun karena SK dari Menkumham terbit pada 2012, terpisah dengan SK bagi Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar," kata Priyo.

Meski keabsahan Mahkamah Partai Golkar masih menjadi perdebatan. Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis kedua kubu mau kembali menyatu. Alasannya, Aburizal maupun Agung Laksono telah meneken kesepakatan penyelesaian konflik dengan menyatukan kepengurusan. "Itu sudah setuju, ini kan hanya soal waktu," kata Kalla di kantornya, Senin, 4 Januari 2015.

Kalla bahkan menunjukkan skema islah yang telah disetujui Agung dan Aburizal pada 9 November 2015 dan 18 Desember 2015. Kedua kubu, kata Kalla, sepakat menggelar rapat pimpinan nasional untuk persiapan musyawarah nasional. “Ini (tanda tangan) Agung, Ical, saya," kata Kalla menunjuk tanda tangan yang ada dalam skema islah tersebut.

ANGELINA ANJAR SAWITRI | TIKA PRIMANDARI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat bersepda di area Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?


Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

9 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) beserta jajaran dalam konferensi pers pengarahan Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.


Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

10 hari lalu

Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.


Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

10 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ditemui usai acara deklarasi dukungan Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. Kedua Ormas itu mendukung kembali dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.


Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

11 hari lalu

Pengarahan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) kepada Bakal Calon Kepala Daerah dan Bakal Calon Wakil Kepala Daerah kader Partai Golkar pada Pilkada Serentak 2024. Acara ini diadakan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.


Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

14 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 3 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.


Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

20 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.


Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

20 hari lalu

Ketua Umum partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartato (tengah) menyambut kedatangan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kanan) Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo (kiri) di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.


Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

26 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck


Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

29 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau kendaraan niaga listik pada pameran kendaraan niaga Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat 8 Maret 2024. Industri kendaraan niaga mencatat produksi sebesar 215.000 unit dengan penjualan domestik sebesar 200.000 unit tahun lalu. Kinerja ekspor kendaraan niaga juga selalu mengalami peningkatan dari tahun 2021-2023. Di mana pada tahun 2023 nilai ekspor sebesar 437 juta dolar AS, naik 33 persen dari tahun 2022 yang tercatat 328 juta dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

Bersama Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Bambang Soesatyo, nama Agus Gumiwang masuk bursa calon ketum Partai Golkar.