TEMPO.CO, Makassar - Perayaan malam tahun baru berubah menjadi duka bagi keluarga dan rekan Akril Hermansyah, 12 tahun, warga Jalan Mamoa V. Korban yang merupakan pelajar tewas kesetrum saat ingin membakar petasan di atas atap sebuah sekolah swasta di Jalan Mamoa Raya, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Makassar, Kamis malam, 31 Desember 2015.
"Korban bersama dua temannya naik ke atap seng sekolah dengan tujuan menyalakan petasan. Tiba-tiba dia (Akril) malah tersengat listrik yang mengenai kaki kanannya sehingga terjatuh," kata juru bicara Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Andi Husnaeni, Jumat, 1 Januari 2016. Akril meregang nyawa dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Husnaeni mengatakan kepolisian terus mengumpulkan keterangan saksi-saksi atas peristiwa nahas itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Akril sempat pamit ke orang tuanya untuk pergi bersama dua rekannya. Mereka berencana merayakan malam pergantian tahun. Belakangan, orang tua Akril menerima kabar anaknya tidak sadarkan diri karena kesetrum.
"Bapak Akril langsung mendatangi TKP setelah mendapatkan laporan dari teman anaknya. Akril sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan becak motor. Namun, rumah sakit menyatakan Akril sudah tidak bernyawa," ujar Husnaeni. Jenazah Akril pun dibawa kembali ke rumah duka, sebelum dikuburkan di Kabupaten Maros, hari ini, 1 Januari 2016.
TRI YARI KURNIAWAN