TEMPO.CO, Yogyakarta - Forum Komunikasi Pekerja Parkir Yogyakarta (FKPPY) menemukan maraknya parkir liar saat perayaan tahun baru di sejumlah pusat Kota Yogyakarta.
"Hampir semua ruas jalan di sekitaran Malioboro, Tugu, alun-alun, dan Titik Nol Kilometer digunakan untuk parkir yang dikelola masyarakat, hampir tak ada yang masuk kas pemerintah," ujar Ketua Forum Komunikasi Pekerja Parkir Yogyakarta (FKPPY), Hanarto, Jumat, 1 Januari 2016.
Hanarto mencontohkan, di akses masuk Malioboro yang ditutup kepolisian dari sisi timur (Kotabaru), kawasan jalan yang dijadikan lokasi parkir dadakan oleh warga itu, seperti seputaran Jembatan Kleringan, Kotabaru, hingga Jalan Mataram. "Tarif karcis yang dipatok juga tak wajar, Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil, biasanya tanpa tiket," ujarnya.
Pantauan Tempo, parkir liar ini pun marak di kawasan kantong parkir Senopati yang notabene untuk lokasi bus yang disulap untuk parkir roda dua. Bus wisatawan seperti asal Cilacap dan Kudus justru berada di jalur lambat.
Kantong parkir resmi Abu Bakar Ali yang disediakan pemerintah pun juga penuh sejak sore baik di lantai satu yang dikhususkan bus, dan lantai dua dan tiga untuk kendaraan roda dua.
Aksi membuat badan jalan sebagai lokasi parkir dadakan oleh warga ini juga menjadi sumber pemicu kemacetan di sejumlah titik. Misalnya di Jalan Pringgokusuman atau salah satu ruas Malioboro terusan Jalan Dagen. Jalur jalan selebar enam meter yang seyogianya bisa dilalui lancar dua arus jadi termakan parkir liar untuk roda empat di bahu jalan hingga menimbulkan kemacetan.
Hanarto menuturkan untuk Abu Bakar Ali pihak pemerintah menghabiskan lebih dari 20 bonggol karcis atau sekitar 2.000 karcis parkir.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Syarif Teguh menuturkan pascapergantian tahun baru ini, lantai dua dan tiga kantong parkir Abu Bakar Ali kembali dikosongkan untuk kendaraan roda dua demi melanjutkan pengerjaan fasilitas pendukung. "Parkir roda dua di Malioboro kembali seperti semula per tanggal 1 Januari ini, di trotoar jalan," ujarnya.
Pihak UPT belum bisa memastikan kapan Abu Bakar Ali akan berfungsi penuh dan parkir trotoar Malioboro steril dari roda dua. "Masih harus dirembuk dengan paguyuban dan persiapan rekayasa lalu lintas untuk akses Abu Bakal Ali sendiri," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO