TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan melantik Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Karakter yang baru, Arie Budiman. Sebelumnya, Arie menjabat Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta di bawah Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Arie Budiman akan menjalankan salah satu tonggak janji presiden, yaitu revolusi mental,” kata Anies dalam pidatonya di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis, 31 Desember 2015.
Menurut Anies, Arie bisa memanfaatkan pengalamannya selama menjadi pejabat di tingkat DKI Jakarta untuk memberikan harapan baru, khususnya di bidang pariwisata dan pendidikan. “Pak Arie akan mengurus bagaimana revolusi mental bisa beroperasi di masyarakat,” katanya.
Selain melantik Arie, Anies juga melantik Dirjen Kebudayaan yang bukan berasal dari birokrat, Hilmar Farid. Hilmar Farid adalah pendiri jaringan Kerja Budaya bersama beberapa seniman, budayawan, dan peneliti Jakarta. Selain aktif dalam Inter-Asia Cultural Studies Society, Asian Regional Exchange for New Alternatives (ARENA), ia juga aktif dalam gerakan kemanusiaan di Indonesia dan Timor Leste. Hilmar pun ikut serta menjadi salah satu pakar yang membahas penyusunan konsep GBHN bagi pemerintahan Joko Widodo.
Pada kesempatan yang sama, Anies melantik Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar. Dadang adalah Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Gelar sarjananya diraih dari jurusan Pendidikan Bahasa Prancis dari IKIP Bandung. Dadang pun mendapatkan gelar Magister Humaniora bidang Kebudayaan dan Sastra Prancis dari Universitas Indonesia serta gelar doktor dari Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia.
Orang terakhir yang dilantik Anies Baswedan adalah Kepala Pusat Pengembangan Perfilman Maman Wijaya. Jabatan terakhir Maman adalah Widyaiswara Madya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan terakhirnya adalah doktor dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
MITRA TARIGAN