TEMPO.CO, Kediri - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menemukan ratusan trompet yang terbuat dari bahan sampul Al-Quran. Trompet itu dijual bebas di pinggir jalan di tiga kecamatan.
Ketua Satuan Koordinator Cabang Banser Kabupaten Blitar Imron Rosadi mengatakan sedikitnya 500 trompet berbahan sampul Al-Quran ditemukan di jalan raya Kecamatan Wlingi, Selopuro, dan Kesamben, Kabupaten Blitar. “Trompet itu dijual di pinggir jalan, bukan di minimarket,” ujarnya, Selasa, 29 Desember 2015.
Trompet tersebut langsung diserahkan ke Polres Blitar. Menurut Imron, trompet tersebut berasal dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Dia meminta aparat kepolisian melakukan razia untuk mencegah aksi sweeping yang dilakukan ormas tertentu.
Meski cukup sensitif, Imron tak menangkap adanya unsur SARA dalam peredaran trompet tersebut. Dia menduga hal ini dilatarbelakangi bisnis demi hasrat memburu keuntungan besar dengan memanfaatkan bahan murah. Tapi, jika dibiarkan, hal ini dikhawatirkan memicu konflik agama, mengingat Al-Quran adalah kitab suci bagi kaum muslim.
Setelah ditemukan ratusan trompet bersampul Al-Quran, anggota Banser Kota Blitar turut melakukan pengawasan. Mereka memantau penjual trompet yang berada di pinggir jalan ataupun minimarket untuk memastikan tidak ada lagi penjual trompet kontroversial itu. “Sampai malam ini tidak ada lagi temuan di Kota Blitar,” kata Ketua Banser Kota Blitar Hartono.
Bukan hanya di Blitar, Kepolisian Resor Kota Kediri merazia penjual trompet. Petugas menyusuri seluruh kawasan penjaja trompet untuk tidak menjual trompet bergambar Al-Quran. “Hasil razia sementara belum ada,” kata Kepala Subbagian Humas Polresta Kediri Ajun Komisaris Anwar Iskandar.
HARI TRI WASONO