TEMPO.CO, Makassar - Daeng Jarre, nelayan asal Pulau Sabutung, terombang-ambing di tengah laut selama kurang-lebih tiga jam, Kamis, 24 Desember 2015. Jarre berhasil selamat berkat jeriken yang dipakainya sebagai pelampung. Usahanya bertahan hidup itu membuahkan hasil. Jarre akhirnya diselamatkan Satuan Polair Kepolisian Resor Pangkajene Kepulauan yang melakukan patroli di tengah cuaca ekstrem.
Kepala Kepolisian Resor Pangkep Ajun Komisaris Besar M. Hidayat mengatakan Jarre terombang-ambing di tengah laut lantaran perahunya yang berukuran kecil terbalik dan karam setelah dihantam ombak tinggi. Tenggelamnya perahu milik pemuda itu diperkirakan sekitar pukul 15.00 Wita. Demi bertahan hidup, dua jeriken dijadikannya pelampung sampai akhirnya ditemukan polisi sekitar pukul 18.30 Wita.
"Lepa-lepa (perahu kecil) milik nelayan itu terbalik dan tenggelam setelah dihantam ombak. Untung saja, Daeng Jarre ditemukan tim polair yang sedang patroli di sekitar pulau-pulau dan pesisir. Lokasi di perairan Pulau Cambang-cambang, tidak jauh dari Dermaga Maccini Baji. Saat ditemukan, dia terus berenang menggunakan jeriken sebagai alat apung," kata Hidayat, Kamis, 24 Desember 2015.
Hidayat mengatakan saat ditemukan kondisi Jarre sudah sangat kelelahan dan kelaparan. Di atas kapal, korban langsung diberikan biskuit dan air mineral, sebelum dievakuasi ke Markas Polair Polres Pangkep. Sesampainya di situ, pihaknya memberikan pakaian buat pemuda itu dan membawanya ke puskemas untuk mendapatkan perawatan. Kepolisian kemudian menghubungi keluarga Jarre di Pulau Sabutung, Kecamatan Liukang Tupabiring.
Hidayat mengatakan belajar dari peristiwa itu, pihaknya mengimbau para nelayan lebih memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut. Bila memang situasi dan kondisinya dirasa tidak memungkinkan karena ombak tinggi, sebaiknya jangan dipaksakan. Hidayat menyebut beberapa waktu terakhir ini, cuaca ekstrem memang melanda wilayah hukumnya. "Kami minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan," tuturnya.
TRI YARI KURNIAWAN
SEPAK TERJANG FPI
FPI Geruduk Mal, Ini Tuntutan Mereka Soal Atribut Natal
FPI Pusat Tak Tahu FPI Surabaya Sweeping Atribut Natal