TEMPO.CO, Jakarta - Wacana reshuffle jilid II pemerintah Joko Widodo menguat. Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ainur Rofiq mengatakan perubahan akan terjadi pada bidang ekonomi. "Mudah-mudahan, tahun depan ada perubahan-perubahan terkait perekonomian nasional. Semoga nanti ada penguatan anggota kabinet di bidang ekonomi," ujar Ainur saat dihubungi, Kamis, 24 Desember 2015.
Menurut Ainur, PPP selalu berkomunikasi dengan Jokowi terkait dengan hal ini. "Kami secara rutin melalui ketum (ketua umum), berkomunikasi dengan Presiden membicarakan banyak hal termasuk kondisi saat ini yang menyangkut ekonomi dan lain-lain," ujarnya.
Namun, Ainur masih enggan menyebut menteri mana yang akan diganti oleh Jokowi. Ia hanya menyatakan kader PPP, sudah siap jika reshuffle benar dilakukan. "PPP saat ini memiliki beberapa kader yang teknokrat, sehingga jika nantinya diperlukan sudah siap," katanya. Namun ia menyatakan tetap menyerahkan keputusan kepada Presiden.
Bidang ekonomi, Airnu melanjutkan, penting untuk diperhatikan pada tahun mendatang. Ditargetkan pertumbuhan ekonomi bisa di atas 5 persen. Salah satu faktor pendukungnya, kondisi demografi di Indonesia yang sedang bagus-bagusnya.
Kabar perombakan kabinet jilid II dalam pemerintah Jokowi-JK tersiar setelah Partai Amanat Nasional mengumumkan bergabung dengan partai koalisi pemerintah. Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Yandri Susanto menyatakan partainya telah siap apabila Presiden Jokowi memberikan kursi menteri kepada salah satu kadernya.
Selain itu, keputusan dari Panitia Khusus PT Pelindo II merekomendasikan pemecatan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino, juga menjadi pertimbangan perombakan kabinet ini.
Terakhir, PAN mengabarkan kalau dua posisi sudah ditawarkan kepada mereka, yaitu kursi Menteri Perhubungan yang sekarang dipegang Ignasius Jonan serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sekarang dipegang Siti Nurbaya. Ainur mengaku sudah mendengar isu tersebut tapi masih belum yakin. "Kalau nama-nama tersebut hanya dengar-dengar," ujarnya.
EGI ADYATAMA