TEMPO.CO, Kupang - PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Selasa, 22 Desember 2015, belum mengevakuasi pesawat Kalstar. Pesawat tipe Embraer-E 195 Jet itu tergelincir di landasan pacu Bandara El Tari Kupang sejak Senin petang, 21 Desember 2015.
"Pesawat belum bisa dievakuasi karena masih menunggu tim dari KNKT untuk melakukan penyelidikan tergelincirnya pesawat tersebut," kata General Manager Angkasa Pura I I Ketut Arnawa kepada Tempo, Selasa, 22 Desember 2015.
Menurut Ketut, tim evakuasi telah siaga di lapangan untuk mengevakuasi badan pesawat tersebut. Namun karena tim KNKT belum tiba, masih menunggu izin dari KNKT. "Informasinya, tim KNKT akan tiba di Kupang pagi ini. Namun hingga sekarang belum tiba," ucapnya.
Sambil menunggu tim KNKT melakukan penyelidikan, menurut dia, pihaknya telah mengambil langkah- langkah untuk evakuasi badan pesawat, seperti mengosongkan minyak, bagasi, dan kargo sehingga pesawat lebih ringan. "Untuk pergeseran pesawat perlu izin KNKT," ujar Ketut.
Pesawat, menurut Ketut, masih berada di posisi semula dan tidak ada masalah berarti. "Tim evakuasi sudah mempersiapkan diri menunggu tim KNKT," tuturnya.
Kepala Dinas Perhubungan NTT Ricard Djami juga mengatakan Dinas masih menunggu tim KNKT untuk berkoordinasi terkait dengan tergelincirnya pesawat Kalstar ini. "Tim KNKT belum tiba sehingga belum ada langkah lanjutan," katanya.
Pesawat Kalstar yang berangkat dari Bandara Aroeboesman, Ende, menuju Bandara El Tari Kupang, NTT, yang mengangkut 120 penumpang, tergelincir saat landing akibat cuaca buruk melanda daerah itu.
YOHANES SEO