TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menepis kabar kalau kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengincar Indonesia sebagai sasaran aksi teror pada perayaan Natal tahun ini.
"Belum sampai sejauh itu," kata Luhut saat menghadiri acara haul ke-6 Gus Dur di kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa, Selasa, 22 Desember 2015.
Luhut memastikan pemerintah saat ini terus bersiaga terkait dengan status siaga satu yang tengah diberlakukan di Indonesia. "Dari waktu akan kami evaluasi," katanya.
Sebelumnya memang beredar informasi bahwa simpatisan ISIS dan mantan narapidana teroris sudah melakukan pertemuan untuk merencanakan serangan di beberapa kota di Indonesia. Informasi itu muncul setelah Detasemen Khusus 88 Polri menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa kota, pekan lalu.
Sebelumnya, Luhut sudah merilis kabar kalau saat ini ada ancaman dari beberapa kelompok yang ditakutkan akan mengganggu keamanan masyarakat menjelang adanya perayaan dua hari besar yaitu Natal dan tahun baru 2016.
Ketika ditanya sampai kapan status siaga satu akan berlaku, Luhut mengaku akan terus memperbarui data-data dan informasi mengenai gerak-gerik kelompok-kelompok yang mencurigakan. "Kami akan terus update ke depannya," ujarnya.
Luhut juga menolak menjawab detail ketika dikonfirmasi mengenai pernyataan Jaksa Agung Australia bahwa Indonesia akan dijadikan pusat khalifah ISIS di Timur. "Enggak, enggak ada begitu."
DIKO OKTARA