TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly membuka pameran Napi Craft 2015. Acara yang diberi tajuk “Creativity from the Voiceless Exhibition” ini menampilkan produk keterampilan para narapidana di seluruh Indonesia. "Kami memperkenalkan kreativitas anak bangsa di tempat terbatas," kata Yasonna, Senin, 21 Desember 2015.
Acara ini berlangsung di gedung The East, Mega Kuningan, Jakarta. Barang kerajinan yang dipamerkan di antaranya vas bunga, dompet kulit, dan songket yang dijual mulai Rp 200 juta. Furnitur atau mebel dari bahan rotan sintetis ditawarkan Rp 1,7 juta per buah. Ada pula lukisan yang dibanderol Rp 2-5 juta.
Meskipun berada di tempat yang terbatas, ucap Yasonna, kreativitas harus terus meningkat. Menurut Yasonna, warga binaan memiliki kemampuan seperti masyarakat di luar penjara. "Lebih dari 170 ribu orang di dalam lembaga pemasyarakatan, tentu ada potensi yang sangat besar. Kemampuan mereka juga beragam," tutur Yasonna.
Warga binaan harus mendapat perhatian dari segi keterampilan supaya memberi manfaat ketika bebas nanti. "Kalau membiarkan mereka tanpa kegiatan, bisa jadi bom waktu," katanya.
Yasonna berujar, sebagian besar LP di Indonesia mengalami kelebihan kapasitas. Akibatnya, muncul ekses yang merepotkan pengelola LP. Di dalam LP, mereka mendapat pembinaan kepribadian, kemandirian, dan keterampilan. "Penjara bukan lagi buat orang menderita, tapi buat orang memiliki harapan dan kesempatan kedua serta tidak mengulangi perbuatannya," ucap Yasonna.
LARISSA HUDA