Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NU: Polisi Lalai Tangani Kasus FPI

image-gnews
Ketua DPD FPI Jakarta Habib Salim Alatas atau biasa disebut Habib Selon memberikan orasi saat aksi penolakan terhadap kegiatan jemaah Ahmadiyah di Jalan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, 14 Juni 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Ketua DPD FPI Jakarta Habib Salim Alatas atau biasa disebut Habib Selon memberikan orasi saat aksi penolakan terhadap kegiatan jemaah Ahmadiyah di Jalan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, 14 Juni 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Iklan

TEMPO.CO, Purwakarta - Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama Jawa Barat, Kiagus Zaenal Mubarok, mengatakan polisi telah lalai dalam mengantisipasi silang sengkarut antar Front Pembela Islam dengan masyarakat Sunda di Purwakarta bahkan Jawa Barat.

Seharusnya, kata Kiagus yang akrab dipanggil Pak Deden itu, acara pelantikan FPI dan tablig akbar yang menghadirkan Rizieq Shihab tersebut, bisa dibatalkan. Sebab, perseteruan antar FPI dan masyarakat Sunda itu bukan perkara yang terjadi secara spontanitas, tetapi, sudah cukup panjang.

"Kalau menurut kami, sebaiknya, acara itu dibatalkan saja. Kenapa? Sebab menurut usul fikih, mencegah itu lebih baik ketimbang melaksanakan kebaikan," ia menjelaskan alasannya saat dihubungi Tempo, Ahad petang, 20 Desember 2015.

Lagi pula persoalan antar FPI dengan masyarakat Sunda yang berpangkal dari plesetan salam Sunda Sampurasun menjadi Campur Racun oleh Rizieq saat berceramah dalam tablig akbar di Pasar Rebo Purwakarta beberapa waktu lalu, kini, sudah berada di ranah hukum.

Semestinya, polisi mengambil tindakan dengan meminta para pihak untuk saling menahan diri. "Terutama kepada pihak FPI. Suruh mereka melakukan cooling down," Pak Deden mengimbuhkan. Ia juga mengingatkan bahwa perkara Sampurasun diplesetkan jadi Campur Racun, bukan persoalan agama. "Itu hanya persoalan budaya antara Sunda dan Arab."

Rencana kedatangan Rizieq ke Purwakarta dalam dua agendanya pada Sabtu malam, 19 Desember 2015, sebetulnya sudah ditolak oleh Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat sebelum agenda itu berlangsung.

Mereka akan melakukan penghadangan Rizieq di segala penjuru. "Kami tak sudi jika Rizieq menginjakkan kakinya di Purwakarta. Karena dia telah melecehkan dan merendahkan martabat budaya Sunda," Farid Farhan, koordinator Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat, menegaskan sikapnya.

Peringatan keras tersebut tampaknya tak digubris oleh pihak FPI dan Rizieq. Polres Purwakarta juga meloloskan kedatangan Rizieq buat melantik kepengurusan FPI dan berceramah dalam tablig akbar. Akibatnya, pada Jumat petang terjadi bentrokan antara massa yang menghadang kedatangan Rizieq dan massa FPI yang mengawal kedatangannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bentrokan terjadi di depan gerbang komplek perumahan Griya Asri jalan Veteran Kelurahan Ciseureuh. Ratusan massa FPI dengan seragam jubah putih, tutup kepala dan serban serba putih itu, dihadang masa "Anti-Rizieq."

Entah siapa yang memulai, yang jelas tiga warga penghadang digebugi massa FPI hingga babak belur dan sepeda motor yang digunakan massa "Anti-Rizieq" dirusak. Beruntung peristiwa tersebut segera dilerai anggota Dalmas Polres Purwakarta yang datang ke lokasi kejadian.

Massa FPI yang diduga berasal dari Bogor, Bekasi dan Karawang itu, meneruskan longmarchnya dengan sepeda motor dan lainnya berjalan kaki sambil membawa pentungan menuju lokasi ceramah di jalan Ipik Gandamanah. Tetapi, sesampainya di markas Polres yang terletak di jalan Veteran, mereka langsung digiring masuk ke markas polres.

Kepala Polres Purwakarta, Ajun Komisaris Besar Truno Yudo Wisnu Andoko, tetap memberikan ijin Rizieq melantik dan berceramah dalam acara tablig akbar. Ada pun ratusan anggota FPI yang diamankan di markas Polres kemudian digiring menuju lokasi ceramah setelah pihak kepolisian berhasil melakukan negosiasi dengan sejumlah koordinator massa "Anti-Rizieq" yang sebelumnya melakukan penghadangan di depan lokasi parkir perusahan bus Damri yang berjarak 300 meter dari markas polres.

Hingga berita ini dikirimkan, Tempo belum berhasil memperoleh konfrimasi Truno ihwal peristiwa bentrok dan penangan pasca bentrok antara massa FPI dengan Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat. Telepon genggamnya tak diangkat saat dihubungi dan pesan pendek yang dikirmkan pun tak diresponnya.

Hal sama juga terjadi saat Tempo akan meminta konfirmasi kepada pentolan FPI dan ketua majelis taklim Manhajus Sholihin, Syahid djoban.

NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

31 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

33 hari lalu

Aktor dan produser Johnny Depp hadir dalam sesi pemotretan untuk mempromosikan film dokumenter
Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.


Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

35 hari lalu

Dan Schneider, mantan produser Nickelodeon. Foto: YouTube DanWarp
Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

36 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

38 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa, Direktur Penindakan Asep Guntur Rahayu (kiri) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan), menghadirkan 15 orang petugas Rutan KPK resmi memakai rompi tahanan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.


Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

49 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno didampingi kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam keteranganya, tudingan adanya pelecehan seksual tersebut hanya asumsi karna tidak ada bukti yang sah, ia juga mengaku kasus ini bagian dari politisasi menjelang pemilihan rektor. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan


Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

54 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan


Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

55 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno alias ETH, 72 tahun, saat tiba di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual


Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

55 hari lalu

Demonstran membakar kayu dan kardus di depan Gedung Rektor Universitas Pancasila, saat demonstrasi menolak rektor yang diduga mmelakukan pelecehan di Lenteng Agung, Jakarta, 27 Februari 2024. TEMPO/Jati Mahatmaji
Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.


Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

56 hari lalu

Sekretaris YPPUP Yoga Satrio didampingi Plt Rektor Universitas Pancasila Sri Widyastuti (tengah) dan Warek IV Diennaryati Tjokrosuprihatono saat jumpa pers di lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Pancasila, Kampus Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual