TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mendesak Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto mundur dari jabatannya. Menurut dia, DPR membawa nama rakyat dan jutaan rakyat ingin Novanto mundur.
"Jutaan rakyat maunya Novanto lengser, sudah jutaan. Di mana muka badak Novanto ini?" katanya saat deklarasi #SaveDPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 15 Desember 2015.
Dia meminta seluruh anggota DPR tenang meski hal yang paling buruk terjadi besok, yakni Mahkamah Kehormatan Dewan memutuskan Novanto tak bersalah. Menurut Ruhut, masih ada sanksi hukum yang menanti Novanto.
Ruhut mengklaim rajin berkomunikasi dengan Jaksa Agung M. Prasetyo karena merupakan mitra kerja Komisi Hukum DPR. "Beliau tidak akan masuk angin," ucapnya.
Terdapat 31 anggota DPR lintas fraksi yang menghadiri deklarasi #SaveDPR. Seusai deklarasi, mereka mengenakan pita hitam menuju ruang rapat paripurna.
Politikus NasDem, Taufiqulhadi, mengatakan gerakan ini juga dibawa saat paripurna. Mereka akan mengambil tempat dan menyerukan #SaveDPR serta mendesak Novanto mundur.
Para legislator itu beranggapan kasus "Papa Minta Saham" yang melibatkan Novanto membuat situasi lingkungan kerja di DPR semakin tidak kondusif. Pada saat yang sama, fungsi Majelis Kehormatan Dewan jauh dari harapan publik. MKD menjadi forum perdebatan dan pembelaan belaka, dengan mengabaikan substansi persoalan.
LINDA TRIANITA