TEMPO.CO, Malang - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama United States Agency for International Development (USAID) menyerahkan 800 sumur resapan kepada masyarakat Kabupaten Malang, Senin 14 Desember 2015.
Acara penyerahan dipusatkan di Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, Wakil Ketua Pelaksana Yayasan Coca Cola Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo, dan Acting Deputy Mission Director USAID Nancy Fisher-Gormley.
Baca Juga:
Triyono mengatakan, 800 sumur resapan tersebut dibangun melalui program Indonesia Urban Water, Sanitation and Hgygiene (IUWASH) sejak September 2014. Program dikerjakan di sejumlah desa di Kecamatan Ngajum dan Kecamatan Lawang.
“Konservasi air tanah menjadi bagian penting dari sustainability platform Coca Cola di seluruh dunia dan program ‘lumbung air’ di Kabupaten Malang ini merupakan kelanjutan dari pelaksanaan komitmen kami tersebut,” kata Triyono.
Menurut dia, dalam empat tahun terakhir, Yayasan Coca Cola telah membangun 3.250 sumur resapan di seluruh Indonesia. Dengan selesainya 800 sumur resapan baru, sedikitnya ada 1.800 keluarga di wilayah Kabupaten Malang yang menerima manfaat ketersediaan air tanah dan pengendalian banjir.
Agus Hernadi, Climate Change/Water Supply Advisor IUWASH, memaparkan, selama 15 bulan, pembangunan sumur resapan dikonsentrasikan di area tangkapan air. Areanya mencakup tiga desa di Kecamatan Ngajum dan empat desa di Kecamatan Lawang, masing-masing sebanyak 538 dan 272 unit sumur.
Yayasan Bina Usaha Lingkungan dipercaya menjadi mitra pelaksana di tingkat daerah. “Bila dirupiahkan, pembangunan 800 sumur menghabiskan sekitar Rp 2,3 miliar. Itu sudah termasuk biaya untuk sosialisasinya,” kata Agus.
Dalam sambutannya Syaifullah Yusuf meminta masyarakat penerima bantuan sumur resapan untuk merawat dan menjaganya. Dia mengingatkan, kebanyakan sumber air baku di Jawa Timur dipenuhi dari pemanfaatan air sungai dan mata air.
“Upaya inovatif ini akan membantu meningkatkan cadangan air baku yang bisa dipakai oleh PDAM (perusahaan daerah air minum) dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” kata Gus Ipul, panggilan karibnya.
Nancy Fisher menyampaikan bahwa Pemerintah Amerika Serikat telah mendonasikan sekitar 40 juta US$ atau sekitar Rp 600 miliar melalui Program IUWASH. Program itu bertujuan menyediakan air bersih bagi 2,4 juta penduduk Indonesia pada 2016, serta meningkatkan sanitasi dasar bagi 250 ribu orang, terutama bagi kaum miskin kota.
“Kami membangun sumur resapan untuk bantu masyarakat yang kekurangan air akibat dari perubahan iklim,” kata Nancy.
ABDI PURMONO