Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wapres JK: Hari Nusantara Jangan Cuma Seremonial

Editor

Sugiharto

image-gnews
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) menandatangani prasasti Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo yang disaksikan Menteri ESDM Sudirman Said (kiri), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kedua kiri), Gubernur Aceh Zaini Abdullah (kanan) dan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud (kedua kanan) di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, Aceh, 13 Desember 2015.  Penandatanganan prasasti tersebut dilaksanakakan dalam rangkaian peringatan Hari Nusantara ke-15. ANTARA FOTO
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) menandatangani prasasti Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo yang disaksikan Menteri ESDM Sudirman Said (kiri), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kedua kiri), Gubernur Aceh Zaini Abdullah (kanan) dan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud (kedua kanan) di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, Aceh, 13 Desember 2015. Penandatanganan prasasti tersebut dilaksanakakan dalam rangkaian peringatan Hari Nusantara ke-15. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Banda Aceh - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta perayaan Hari Nusantara 2015 yang diselenggarakan di Aceh tak hanya menjadi seremoni. Apalagi perayaan Hari Nusantara itu juga dibalut atraksi militer yang dilakukan oleh Komando Pasukan Katak (Kopaska) dari TNI Angkatan Laut.

JK menilai sudah saatnya jajaran kementerian terkait serta TNI AL bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) segera bekerja lebih serius demi mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Musababnya, tujuan dirayakannya Hari Nusantara adalah untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah serta menjadikan Aceh sebagai poros maritim nasional.

"Apa yang kita saksikan tadi, mulai dari atraksi, bahwa negara ini punya sumber kekuatan, kekayaan, dan batas-batas laut yang besar," kata JK di Pelabuhan Perikanan, Banda Aceh, Ahad, 13 Desember 2015. "Tapi kekuatan itu hanya akan didapat apabila dijaga dengan sebaik-baiknya."

Dalam puncak perayaan Hari Nusantara, Kopaska TNI AL melakukan sejumlah atraksi. Di antaranya operasi penyelamatan, operasi penangkapan kapal asing pencuri ikan juga perang di Samudera Indonesia. Kalla menilai, atraksi itu harus dibarengi tindakan nyata. Misalnya, JK melanjutkan, dalam pemberantasan illegal fishing.

"Menertibkan secara hukum dari pengelolaan perikanan secara ilegal adalah bagian dari menjaga kedaulatan kita juga," kata JK.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

JK mengatakan memang tidak mudah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Salah satu faktornya, dibutuhkan modal yang besar. "Tentu dibutuhkan peningkatan ilmu pengetahuan dengan modal besar, tapi dengan semangat. Saya yakin bisa tercapai," kata JK.

Hari Nusantara 2015 juga ikut dimeriahkan sejumlah gubernur yang tersebar dari berbagai provinsi. Jajaran menteri dalam Kabinet Kerja yang hadir, di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.



REZA ADITYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 jam lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

1 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.


Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

3 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. (ANTARA/Rubby Jovan)
Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.


Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong


Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

15 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.


Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

15 hari lalu

Mantan wakil presiden Jusuf Kalla di rumahnya Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TEMPO/Bagus Pribadi
Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.


Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

15 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.


Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

16 hari lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.


Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

16 hari lalu

Capres cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediaman Jusuf Kalla, Jalan Brawijaya 27, Jakarta Selatan, Rabu 20 Maret 2024. Foto: Tempo
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.


Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

33 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.