TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung bersama Bank Indonesia melakukan soft launching kartu pintar multifungsi Bandung Smart Card di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Jalan Braga, Kota Bandung, Senin, 14 Desember 2015. Bandung Smart Card didukung oleh 5 bank yakni Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Mega, Bank BCA dan Bank BRI. Adapun staging awal peluncuran Bandung Smart Card ini adalah sebagai fungsi alat beberapa jenis pembayaran.
"Bandung Smart Card ini hanya untuk pembayaran dulu. Kalau data pribadi dan lain-lain nanti disempurnakan di 2016," kata Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Rosmaya hadi di sela-sela kegiatan.
Bandung Smart Card baru bisa melayani pembayaran pada mesin parkir elektronik, electronic gate Trans Metro Bandung, vending machine dan pembayaran di Alfamart. Untuk mendapatkan Bandung Smart Card, masyarakat bisa membeli di gerai-gerai perbankan yang melakukan kerjasama dan PT Telekomunikasi Indonesia sebagai penerbit dengan harga Rp. 20.000, belum termasuk saldo.
Rosmaya menjelaskan, Bandung Smart Car merupakan salah satu dukungan kepada Kota Bandung untuk bisa menjadi kota pintar (smart city). Ke depan, direncanakan pengembangan Bandung Smart Card pada tahun 2016 akan diinjeksikan data mengenai identitas.
"Enam ciri-ciri kota pintar telah dimiliki Kota Bandung, salah satunya adalah sistem pembayaran dengan kartu. Ini merupakan perwujudan kota pintar, mengelola kota dengan lebih efisien," tuturnya.
Ditempat yang sama, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menambahkan, Bandung Smart Card akan diprioritaskan untuk menjadi alat pembayaran di dunia pendidikan. "Akan segera kita pergunakan untuk transaksi di sekolah. Bisa bayar SPP bulanan dan macam-macam. Diupayakan agar tidak bayar pakai cash lagi," tuturnya.
Ridwan Kamil menambahkan, Pemerintah Kota Bandung telah menghabiskan waktu selama 7 bulan untuk mempersiapkan Bandung Smart Card. Dia berharap, kebiasaan warga Bandung menggunakan uang tunai untuk segala macam transaksi bisa ditekan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bank Indonesia, perputaran transaksi uang tunai di Kota Bandung mencapai Rp. 49 triliun (inflow) dan Rp 31 triliun (outflow) serta net inflow sebesar Rp. 18 triliun. "Kalau bisa kita geser agar betul-betul tidak lagi ada yang bawa cash yang sering bawa resiko. Ini juga program kota bandung mendukung Gerakan Nasional Non Tunai," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA