TEMPO.CO, Malang - Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, sudah dibuka kembali untuk penerbangan sipil tujuan Jakarta dan Denpasar mulai Senin pagi, 14 Desember 2015. Bandara ini sempat ditutup kerena dampak abu vulkanis dari Gunung Bromo sejak Jumat, 11 Desember 2015.
Pengoperasian kembali penerbangan sipil melalui bandara yang berlokasi di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, itu didasari notice to airman atau Notam terbaru yang dikeluarkan Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) alias AirNav Indonesia.
“Resmi dibuka tadi pagi sesuai dengan instruksi otoritas pusat,” kata Suharno, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandar Udara Abdulrachman Saleh.
Kendati sudah dibuka, suasana di terminal keberangkatan dan kedatangan tampak lengang. Sejumlah penumpang hanya datang untuk melihat jadwal penerbangan yang tersaji di layar digital.
Muhammad Yusri Hansyah, Manajer Distrik Sriwijaya Air Malang, mengatakan Sriwijaya tetap menerbangkan penumpangnya sesuai dengan jadwal. Sriwijaya Air punya tiga jadwal terbang dari Malang dan tiga jadwal terbang dari Jakarta.
“Alhamdulillah dibuka kembali," ujarnya. "Jika lancar, semua jadwal penerbangan hari ini bisa kami layani. Tapi, jika ditutup, kami alihkan ke (Bandara Internasional) Juanda (di Sidoarjo),” tuturnya.
Secara terpisah, Legal and Communications Bandara Internasional Juanda Liza Anindya mengatakan dampak abu vulanis Gunung Bromo tidak sampai ke bandara itu. Dia juga menginfokan tentang pulihnya kembali bandara di Malang.
Berdasarkan data arah dan kekuatan angin dari Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Bandara Juanda dan Abdulrachman Saleh akan aman dari debu vulkanis Bromo setidaknya hingga Senin petang nanti.
ABDI PURMONO | SITI JIHAN SYAHFAUZIAH