TEMPO.CO, Kupang - Sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu kepala daerah (Pilkada) dengan calon tunggal di Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 9 Desember 2015 sepi pemilih. Pasalnya, sebagian besar pemilih tidak berada di tempat.
"Kami temukan ada 1-2 TPS yang sepi pemilih, karena tidak berada di tempat," kata juru bicara Badan pengawas pemilu (Bawaslu) NTT Yemris Fointuna kepada Tempo.
Di salah satu TPS di Kecamatan Kota Kefa, misalnya, dari jumlah pemilih sebanyak 291 orang, sebanyak 70 pemilih tidak ikut memilih, karena undangan (C6) tidak sampai ke tangan mereka. "Saat dikirimkan petugas ke rumah mereka, ternyata tidak berada di tempat," katanya.
Namun, dia mengakui sebagian besar animo warga di daerah itu untuk ikut Pilkada dengan sistem referendum ini cukup tinggi. "Tidak semua TPS sepi. Animonya cukup tinggi," katanya.
Menurut dia, pihaknya masih terus melakukan pemantauan pelaksanaan Pilkada calon tunggal di daerah itu. "Kami masih terus pantau. Sementara baru itu yang kami temukan di lapangan," ujarnya.
Pilkada Timor Tengah Utara hanya diikuti satu pasangan calon incumbent yakni Raymundus Fernandez- Aloysius Kobes.
Sepinya pemilih juga terjadi di beberapa tempat pemungutan suara di Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hingga siang hari, tak hanya warga yang mencoblos dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Cianjur ini.
M Ikhsan, anggota KPPS di TPS 21 Komplek Pesona Cianjur Indah Desa Nagrak Kecamatan Cianjur, mengatakan, dari 763 pemilih, hanya sepertiga yang sudah menggunakan hak suaranya. Menurut dia, panitia menunggu hingga pukul 13.00 WIB.
"Masih banyak yang belum datang ke TPS, kami khawatir angka partisipasi rendah," kata Ikhsan di Cianjur, Rabu 9 Desember 2015.
Ikhsan mengaku sudah mendatangi setiap rumah yang ada di seputar komplek supaya segera ke TPS. "Mudah-mudahan tingkat partisipasi tinggi," kata dia.
Sementara itu, masih banyak warga Cianjur yang mengeluh tidak mendapat surat panggilan ke TPS. Budi Irawan, salah satu anggota tim pemenangan calon, mengaku tak menerima surat panggilan. "Saya tak termasuk di Daftar Pemilih Tetap," kata Budi.
Nasib Budi sama dengan Demira, warga Komplek Griya Nugratama, Pasirhayam, Kecamatan Cilaku. "Saya akhirnya pakai KTP karena tidak terdaftar di DPT," ujar Ira.
YOHANES SEO | DEDEN ABDUL AZIZ