TEMPO.CO, Karawang - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Moechgiyarto memantau langsung pemungutan suara di Karawang, Rabu, 9 Desember 2015.
Moechgiyarto menyatakan pilkada Karawang mendapat perhatian khusus. Hal itu karena jumlah pesertanya paling banyak. Ia memprediksi kerawanan terjadi setelah penghitungan suara.
"Kadang-kadang para calon itu belum siap kalah. Mereka hanya siap menang. Itu kerawanannya," kata Moechgiyarto seusai telekonferensi dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan di tempat pemungutan suara di Perum Peruri, Kecamatan Telukjambe Timur, Rabu, 9 Desember 2015.
Dalam telekonferensi itu, tampak hadir Gubernur Ahmad Heryawan dan Kepala Badan Pengawas Pemilihan Umum Jawa Barat Harminus Koto. Menghadap layar besar, Moechgiyarto melaporkan situasi terbaru pilkada di Jawa Barat kepada Luhut.
Moechgiyarto mengaku siap meningkatkan frekuensi pengamanan dan pencegahan. "Makanya saya antisipasi. Seusai penghitungan suara, pengamanan betul-betul harus diperketat," ucapnya.
Selain Karawang, tiga daerah lain di Jawa Barat disebut Moechgiyarto rawan. "Karawang dipantau langsung karena termasuk rawan. Yang rawan itu Karawang, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Cianjur," ujarnya.
Moechgiyarto menuturkan pengamanan pilkada melibatkan 10.978 personel yang terdiri atas 9.460 polisi dan 1.518 tentara. "Kalau ada masalah, akan langsung kami tindak, termasuk pelaku kerusuhan yang bisa ditindak tegas," katanya.
Pilkada Karawang juga ditinjau langsung oleh Kepala Kepolisian RI Badrodin Haiti. Dari informasi Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Karawang, rencananya, pada pukul 12.00 WIB, rombongan Muspida Provinsi Jawa Barat akan menyambut Kapolri di Stadion Singaperbangsa. Kapolri meninjau TPS 44 dan 55.
HISYAM LUTHFIANA