TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Bidang Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Dicky Irawan mengatakan, penanggulangan banjir akibat tanggul jebol di Perumahan Bumi Nasio, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, sifatnya sementara. "Tanggul jebol sudah ditutup," kata Dicky, Senin, 7 Desember 2015.
Ia mengatakan penutupan tanggul jebol selebar 3 meter tersebut menggunakan karung pasir, kawat bronjong, batu split, pelat, dan bahan lainnya. Upaya sementara tersebut mampu meminimalisasi air yang masuk ke pemukiman warga. "Ke depan harus dibongkar dan dikuatkan," kata Dicky.
Dicky berujar jebolnya tanggul tersebut lantaran bangunan sudah lama. Di titik yang jebol itu juga terdapat gorong-gorong yang sudah retak. Debit air terus meningkat disertai arus yang cukup deras sehingga tanggul terkikis dan akhirnya jebol selebar 3 meter.
Ihwal banjir di Perumahan Dosen IKIP, menurut Dicky, terjadi karena belum polder belum maksimal dibangun. Rencananya, polder dibangun seluas 8.000 meter persegi. Namun saat ini baru tergali seluas 6.300 meter dengan kedalaman hanya sekitar satu meter. "Penanganan di Dosen IKIP baru 50 persen, wajar kalau masih banjir."
Adapun banjir yang menggenangi underpass Bekasi Timur Sabtu pekan lalu karena pompa air tak berfungsi lantaran terjadi pemadaman listrik. Menurut Dicky, gardu listrik di sekitar Pasar Baru meledak sehingga mengganggu pompa air yang beroperasi menggunakan listrik. "Sekarang sudah normal lagi," katanya.
Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi Ahad kemarin menyebabkan sedikitnya tiga perumahan di Kecamatan Jatiasih terendam banjir. Berdasarkan data dari BPBD Kota Bekasi, banjir tersebut di antaranya terjadi di Perumahan Dosen IKIP dengan ketinggian mencapai 70 sentimeter, Bumi Nasio 2 meter, dan Pondok Gede Permai mencapai 60 sentimeter.
ADI WARSONO