TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan petugas keamanan mendadak memadati selasar ruangan Mahkamah Kehormatan Dewan. Pengamanan super ketat itu diterjunkan menjelang pemeriksaan di sidang kasus Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dan Freeport, Senin, 7 Desember 2015.
Berdasarkan pantauan Tempo, pola pengamanan itu dirancang petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR sejak pukul 13.00 WIB. Jumlah mereka diperkirakan mencapai 50 orang. Sebelumnya sidang sempat molor dari jadwal semula pukul 09.00 WIB menjadi pukul 13.00 WIB. Penundaan waktu sidang atas permintaan Setya Novanto. Namun, hingga berita ini ditulis, Setya tak kunjung terlihat.
Petugas yang mengenakan kemeja safari hitam itu datang dari lantai I gedung Nusantara II. Keberadaan mereka melapis tugas pengamanan yang sebelumnya dipercayakan kepada sekitar 30 petugas polisi dan Pamdal DPR.
Sesaat setelah berada di muka gedung MKD, para petugas membentuk pagar betis. Tubuh mereka berbanjar dari ujung tangga berjalan menuju ruang MKD. Tangan mereka saling berangkulan.
Sidang MKD siang ini menjadwalkan pemeriksaan terhadap Setya Novanto. Agenda itu digelar guna menguji dugaan pelanggaran etik terkait dengan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mendapatkan 20 persen saham PT Freeport.
Sidang ini merupakan tindak lanjut dari laporan Menteri Energi Sudirman Said terhadap Setya yang diduga meminta saham kepada PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden. Dalam laporannya ke Mahkamah, Sudirman menyebut adanya pertemuan sebanyak tiga kali. Pertemuan itu dihadiri Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Ketua DPR Setya Novanto, dan pengusaha minyak, M. Riza Chalid.
RIKY FERDIANTO