TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Masyarakat, Projo, gerah dengan kinerja Majelis Kehormatan Dewan (MKD) akhir-akhir ini. Apalagi saat persidangan kasus Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto, santer beredar isu money politic di tubuh MKD.
"Dewan Perwakilan Rakyat jadinya seperti Dewan Percaloan Rakyat. Kalau isu itu benar, sungguh sangat memalukan. Kami yakin rakyat semakin sinis dan tidak punya harapan lagi pada DPR, " ujar Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dalam siaran tertulisnya, Senin, 7 Desember 2015.
Sebelumnya, telah beredar isu panas menjelang pemeriksaan Ketua DPR Setya Novanto oleh sidang MKD. “Isunya, pekan lalu setiap anggota MKD 'disiram' Rp 2 Miliar,” ujarnya. menurut Budi, kinerja MKD dinilai tidak bersih lagi.
Budi menceritakan ada informasi yang berkembang bahwa anggota akan diganti oleh pemimpin fraksi akibat isu panas itu. “Beberapa pemimpin fraksi lainnya dikatakan juga akan mengganti anggotanya yang dinilai sudah kemasukan setan" ujar Budi.
Menurut dia, di lapangan, beberapa pemimpin fraksi marah karena anggota yang ditugaskan di MKD keras kepala dan membantah semua. Inilah yang mendorong sejumlah pemimpin fraksi berencana mengganti anggotanya yang di MKD itu.
"Hentikan semua akrobatik politik. Rakyat sudah mampu menilai. Bangsa ini sudah terlalu lama dalam kubangan masalah,” ujarnya.
Budi menganggap inilah saatnya untuk bergerak dan berubah."Sidang MKD dan keputusan yang akan diambilnya bukan sekadar soal kehormatan dewan, tapi yang lebih utama adalah kehormatan bangsa," tutur Budi dalam rilisnya.
ARIEF HIDAYAT