TEMPO.CO, Jakarta - Calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2015-2019, Busyro Muqoddas, tak hadir dalam tes makalah di Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat pada Jumat, 4 Desember 2015. Busyro mengaku hanya mendapat pesan singkat atau SMS dari Sekretariat Komisi Hukum DPR untuk hadir membuat makalah.
"Saya perlu menjaga wibawa DPR yang hendak memerlukan pimpinan KPK yang berintegritas," kata Busyro melalui pesan singkat, Jumat, 4 Desember 2015.
Busyro juga sama sekali tak mendapat surat dari pimpinan Komisi Hukum DPR bahwa dia harus mengikuti serangkaian tes lagi. "Sama sekali, nihil," ucapnya.
Busyro setahun lalu sudah menempuh semua tes di Komisi Hukum dan sudah rampung. "Maka, jika saya datang, apa artinya dites lagi?" ujar dosen Universitas Islam Indonesia itu.
Busyro akhirnya memilih tidak hadir karena sudah menyangkut soal integritas. Integritas, tutur dia, menuntut kejelasan sikap. "Jika saya datang, rentan dinilai sebagai pemburu kerja," katanya. Menurut dia, KPK harus dikawal, jangan dihuni pemburu kerja, apalagi dengan agenda yang tidak jelas dalam memberantas korupsi.
Sebelumnya, Busyro tak hadir dalam tes pembuatan makalah di Komisi Hukum pada Jumat kemarin. Dengan demikian, hanya sembilan orang yang hadir, termasuk Robby Arya Brata, calon pemimpin KPK yang telah menjalani tes makalah serta uji kelayakan dan kepatutan bersama Busyro pada akhir 2014.
"Kenapa tak hadir, belum saya cek," ucap Ketua Komisi Hukum Aziz Syamsuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 4 Desember 2015.
Aziz mengatakan ketidakhadiran Busyro akan dibahas Komisi Hukum dalam rapat pleno. Komisi akan mengambil sikap lanjutan berdasarkan alasan mantan Ketua KPK tersebut tak memenuhi undangan resmi tes makalah. Menurut dia, Busyro dan Robby tetap harus hadir untuk mengambil nomor urut tes uji kelayakan dan kepatutan meski tak harus membuat makalah.
Selain Robby, delapan calon pemimpin KPK yang hadir adalah Saut Situmorang, Surya Chandra, Alexander Marwata, Sujanarko, Johan Budi Sapto Pribowo, Agus Raharjo, Laode Syarief, dan satu-satunya calon wanita, Basaria Panjaitan. Robby akhirnya memutuskan ikut bersama delapan calon lain membuat makalah lima halaman selama dua jam yang berisi jawaban atas lima pertanyaan Komisi Hukum.
"Saya juga kaget kenapa Busyro tak hadir," ujar Robby. "Apakah beliau mundur?"
LINDA TRIANITA | FRANSISCO ROSARIANS