TEMPO.CO, Makassar - Jenazah Bripda Ricky Ricardo, anggota Kepolisian Resor Mamuju, yang bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata api, Rabu, 2 Desember 2015, akhirnya dikebumikan, Sabtu, 5 Desember 2015. Jenazah Ricky dimakamkan di kompleks pekuburan Cina, Desa Bambu, Mamuju. Prosesi pemakaman Ricky dihadiri Kepala Polres Mamuju Ajun Komisaris Besar Eko Wagiyanto, yang bertindak sebagai inspektur upacara.
"Upacara penyerahan dan pemakaman jenazah almarhum Bripda Ricky Ricardo berjalan aman dan lancar. Turut hadir para perwira dan bintara lingkup Polres Mamuju maupun ibu Bhayangkari," kata Eko, Sabtu, 5 Desember 2015. Jenazah anak buahnya itu memang tidak langsung dimakamkan lantaran menunggu kedatangan orang tua almarhum dari luar negeri. "Itu semua sudah dikoordinasikan bersama keluarga almarhum Bripda Ricky," ucapnya.
Pascaperistiwa yang dialami Ricky, polisi langsung mengevaluasi izin penggunaan senjata api. Kasus ini juga menjadi perhatian pimpinan di lingkup Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan evaluasi izin penggunaan senjata api sedang dilaksanakan tidak hanya di lingkup Polres Mamuju. Ia mengatakan hal itu merupakan instruksi pimpinan guna mencegah terulangnya kejadian serupa maupun aksi lain terkait dengan penyalahgunaan senjata api. "Semoga tidak terulang. Kami turut berduka atas kepergian Bripda Ricky," ucapnya.
Rangkaian upacara pemakaman itu dimulai dari pelepasan sekaligus penyerahan jenazah Bripda Ricky dari pihak keluarga ke Polres Mamuju. Kegiatan itu berlangsung di rumah duka yang menjadi tempat persemayaman almarhum selama dua hari di Jalan Diponegoro, tepatnya kompleks Ruko Pasar Baru, Mamuju. Dari situ, barulah keluarga dan anggota Polres Mamuju menuju ke kompleks pekuburan Cina untuk memakamkan jenazah almarhum.
Eko mengatakan mulai prosesi penyerahan hingga pemakaman jenazah Bripda Ricky memakan waktu sekitar dua jam. Polres Mamuju disebutnya kehilangan sosok Bripda Ricky yang dikenalnya baik dan patuh.
Aksi bunuh diri Ricky bermula saat dirinya berselisih dengan sang kekasih, Bripda Fitria, di dalam mobil Honda Brio DC-37-RR di Jalan K.S. Tubun, Mamuju, Rabu, 2 Desember 2015, pukul 10.45 Wita. Fitria memutuskan hubungan asmaranya dengan Ricky lantaran tak mendapatkan restu orang tua. Pasangan kekasih itu tidak disetujui orang tua perempuan lantaran berbeda agama.
Sesaat setelah diputuskan, Ricky yang patah hati menembak kepalanya menggunakan pistol. Ricky masih sempat dilarikan ke rumah sakit di Mamuju. Ia sempat kritis selama empat jam sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir.
TRI YARI KURNIAWAN